Berikan masukan, kritik, saran, dukungan, berita, laporan warga + apa aja dech yg perlu di ketahui ame warga Depok ke email : walikotagaul@yahoo.com

Minggu, 26 Juni 2011

Kapolres Depok Jamin Tak Ada Sweeping Warga Arab

DEPOK (Pos Kota) – Kepolisian Polres Metro Depok menjamin akan memberikan perlindungan dan keamanan baik itu untuk warga Arab, maupun keturunan arab yang berdomisili di Kota Depok dari ancaman sweeping.

Kombes. Fery Abraham, Kapolresta Depok mengatakan bagi warga asli Arab maupun yang keturunan tidak perlu khawatir. Tidak akan ada aksi sweeping terhadap warga arab maupun keturunannya.

“Kita akan menindak tegas jika ada warga yang melakukan sweeping akan dilakukan tindakan tegas dan ada sanksinya,” ujarnya kepada Pos Kota, Rabu (22/6)

Berdasarkan intruksi dari Kapolda Metro Jaya. Tidak ada tindakan sweeping yang dilakukan sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab. Meski dengan dalih untuk membela kepentingan warga Indonesia yang teraniaya di Arab Saudi.

“Jika ada orang yang tidak bertanggung jawab melakukan sweeping, dampaknya bakal luas akan mengancam keamanan dan kestabilan untuk mengganggu ketertiban umum,” paparnya orang nomor satu perwira di Polres Depok.

Fery dapat memastikan warga Arab dan keturuan Arab di Kota Depok tidak
memiliki kaitan dalam perkara TKW, terkait kasus Ruyati yang dihukum pancung di Negara Arab Saudi. Sehingga tidak ada alasan kuat melakukan tindakna sweeping itu.

”Saya sudah berkoordinasi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat. Agar dapat terlibat mencegah aksi sweeping itu,” ungkapnya. (Angga)

http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2011/06/22/kapolres-depok-jamin-tak-ada-sweeping-warga-arab

Kamis, 23 Juni 2011

Proyek Supermarket di Mal Depok Dipermasalahkan

DEPOK - DMall atau yang dikenal dengan Mal Depok tengah membangun proyek supermarket di area lahan parkir mobil (basement) seluas 500 meter persegi. Namun, pembangunan supermarket tersebut diprotes karena dianggap telah mengubah atau alih fungsi bangunan.

Sedikitnya dua puluh anggota LSM Lembaga Pemantau Pembangunan Kota Depok memprotes pihak manajemen DMall karena dianggap tak mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Mereka menuntut pihak mal menghentikan pembangunan supermarket tersebut.

“Mereka memprotes DMall karena lahan parkir yang dijadikan supermarket, katanya nggak ada izinnya, mereka lanjut ke Pemkot dan DPRD,” ujar Kapolsek Beji Kompol Ngadi yang mengamankan jalannya protes di Depok, Senin (20/06/11).

Anggota Komisi B DPRD Depok Farida Rahmawati mengatakan pihaknya meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Depok untuk tidak mengeluarkan izin atas supermarket tersebut. Sebab, kata dia, saat ini Peraturan Daerah (Perda) tentang pembatasan minimarket sedang dievaluasi oleh Propinsi Jawa Barat.

“Itu semacam pembangunan toko modern, seperti mini market tapi lebih besar, supermarket lah, izin tak boleh dikeluarkan kecuali manajemen mengajukannya sebelum Perda itu disusun,” tegas Farida.

Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Kota Depok Reni Siti Nuraini mengatakan untuk membangun supermarket di area parkir lantai basement, DMall harus memiliki izin usaha sendiri. Serta, lanjutnya, harus menyertakan analisis kajian ekonomi.

“Sampai sekarang proses itu belum dipenuhi, karena itu izin tidak kami keluarkan, sampai Peraturan Wali Kota keluar, kalau itu sudah keluar mereka harus membuat kajian analisis ekonomi dulu,” tandas Reni.

Sementara itu Pihak Manajemen DMall saat ditemui wartawan mengaku tidak mengetahui secara detail mengenai persoalan tersebut. Mereka tengah membahas permasalahan tersebut di dalam rapat direksi.
(wdi)

http://economy.okezone.com/read/2011/06/20/320/470444/proyek-supermarket-di-mal-depok-dipermasalahkan

Pemkot Depok Setop Proyek 15 Pengembang Nakal

DEPOK – Berkembangnya kota Depok sebagai salah satu wilayah yang dekat dengan ibukota Jakarta, membuat investor para pengembang perumahan melirik menanamkan modal. Sehingga, saat ini investasi di bidang properti diyakini paling tumbuh subur di Depok.

Alasannya adalah karena warga ibukota saat ini justru mencari tempat tinggal atau hunian di pinggir kota Jakarta. Salah satu akses yang paling mudah karena didukung dengan transportasi Kereta Rel Listrik (KRL) adalah wilayah Depok dan Bogor.

Namun saat ini Pemerintah Kota Depok sudah melayangkan surat teguran kepada sepuluh pengembang perumahan yang melanggar Garis Sempadan Sungai (GSS) dan Garis Sempadan Jalan (GSJ). Selain itu, lima pengembang perumahan juga belum mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Dinas Tata Kota, Perumahan, dan Pemukiman Kota Depok Theo Da Silva mengatakan diantara belasan pengembang perumahan tersebut, dua di antaranya bahkan sudah disegel. Sebab, kata Theo, mereka membangun dengan menguruk Sungai Ciliwung dan merusak lingkungan.

"Ada kali atau sungai, perumahan milik pengembang atau masyarakat yang ada sungainya, harus perhatikan GSS, garis sempadan jalan, karena tujuan GSS pertama untuk budidaya pertanian, dan Ruang Terbuka Hijau, namun pengembang bangun rumah uruk sungai Ciliwung yang mengarah ke ibukota Jakarta, seharusnya melestarikan sungai untuk mencegah banjir dan longsor," katanya kepada wartawan, Minggu (19/06/11).

Menurut Theo, kebanyakan pengembang perumahan langsung membangun tanpa memenuhi kewajiban memenuhi proses perizinan. Setiap pengembang juga diwajibkan untuk mengantongi izin lingkungan dan tak merusak lingkungan.

"Alangkah baiknya sebelum dilaksanakan pembangunan, pengembang harus taati proses, ada pil banjir jelaskan penataan sungai, pembuangan diarahkan kemana, semacam AMDAL, kami sambut baik investasi apapun, namun investor harus taati, sekarang ini yang ada kebalik, bangun dulu baru proses," tandasnya.
(and)

http://economy.okezone.com/read/2011/06/19/320/470076/

Dinkes Depok Dihebohkan Benda Mencurigakan

DEPOK, (PRLM).- Dinas Kesehatan Kota Depok dihebohkan dengan penemuan paket tas ransel berwarna coklat di halaman kantor. Paket tersebut membuat pegawai Dinas Kesehatan dan warga panik sehingga Kantor ditutup sementara untuk umum.

Kejadian berawal saat tukang parkir di Dinas Kesehatan, Syafei (25) menemukan paket tas yang diduga sengaja ditinggalkan oleh seorang pria sekitar pukul 12.00 WIB. Pria yang berperawakan gondrong itu mengaku tengah mencari tempat kost di depan kantor Dinas Kesehatan.

“Dia pakai jaket pink kemerahan dan lagi cari kontrakan, tapi tasnya ditinggal langsung kabur begitu saja tidak kembali. Saat itu memang sedang ramai orang makan siang jadi saya gak begitu perhatiin," ujarnya di lokasi kejadian, Jln Margonda Raya, Depok, Selasa (21/6).

Pegawai Dinas Kesehatan pun langsung melaporkan penemuan itu kepada Polres Depok. Tak lama kemudian, petugas kepolisian datang memeriksa tas tersebut dan membongkar seluruh isinya.

Setelah diperiksa, tas tersebut ternyata hanya berisi pakaian, tafsir, kamus, laptop, dan MP3 player. Di dalamnya juga tak terdapat benda mencurigakan dan tak melibatkan tim gegana. Paket tersebut akhirnya diamankan di Polres Depok untuk mengecek data di dalam laptop.

Meskipun dugaan mengenai adanya bom di dalam tas ersebut tidak benar,Kepala Unit SPK Polres Depok, Iptu Sutarno, tetap menghimbau pada masyarakat untuk emberi kaporan jika ada benda yang mencurigakan. Setelah diperiksa, tidak ada benda mencurigakan dalam tas tersebut. “Tindakan masyarakat sudah benar dengan melaporkan ke polisi,” kata dia.

Saat ini, pihaknya tengah memeriksa berkas data yang ada di dalam laptop tersebut. Semua barang-barang diamankan di Polresta Depok. “Kami sedang periksa isinya, belum diketahui apa modus pemilik tas meletakkan barangnya di ruko tersebut,” ujar dia.

Kejadian tersebut sempat menarik perhatian warga setempat. Bahkan pelayanan umum yang ada di Dinas Kesehatan seperti pengurusan kartu Jamkesda sempat diberhentikan untuk sementara. (A-185/das)***

http://www.pikiran-rakyat.com/node/149405

Anggota KPU Kota Depok Dipecat

Metrotvnews.com, Depok: Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat, Yoyo Effendi dipecat dari keanggotaan karena dinilai sudah dua kali melakukan kesalahan. "Sebelumnya Yoyo pernah mendapat teguran tertulis dari KPU Jawa Barat dan ini merupakan pelanggaran yang kedua kalinya sehingga dia dipecat," kata Ketua KPU Kota Depok Muhammad Hasan, di Depok, Selasa (21/6).

Yoyo sebelumnya pernah mendapat teguran tertulis dari KPU Jabar karena membuat surat yang membolehkan masyarakat mencoblos dengan menggunakan KTP pada Pemilu 2009. Kesalahan yang terbaru terkait proses Pilkada Kota Depok. Untuk kasus ini Yoyo tidak sendirian, empat anggota KPU Kota Depok lainnya juga mendapat sanksi.

Yoyo karena telah dua kali melakukan kesalahan, diberhentikan oleh KPU Jawa Barat. Sementara Hasan dan Imphi Khani Badjuri mendapat teguran lisan. Sedangkan Raden Salamun dan Udi bin Muslih mendapat teguran tertulis.

Hasan mengatakan, dipecatnya Yoyo dan adanya teguran dari KPU Jawa Barat kepada empat anggota lainnya karena adanya laporan dari unsur masyarakat mengenai proses Pilkada Depok yang baru lalu. Misalnya karena tidak ada kecocokan nama calon Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad dengan nama yang tercantum di KTP.

Selain itu juga banyaknya permasalahan yang ditimbulkan dalam Pilkada Depok. Misalnya gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) mengenai penetapan pencalonan yang hingga kini masih dalam proses banding di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara.

"Dewan Kehormatan KPU Jawa Barat menilai semua anggota KPU Kota Depok dianggap tidak cermat mengenai proses Pilkada Depok yang baru lalu," katanya.

Dengan dipecatnya Yoyo Effendi maka sudah ada dua orang anggota KPU Kota Depok yang dipecat. Sebelumnya, Tri Tjahja Wibawa juga dipecat karena pernah menjadi caleg dari PDIP. Tri Tjahja Wibawa akhirnya digantikan oleh Raden Salamun.

Lebih lanjut Hasan mengatakan, untuk mencari pengganti Yoyo yang punya kewenangan adalah KPU Jawa Barat. "Kita tidak punya wewenang sama sekali untuk menentukan pengganti Yoyo," ujarnya.

Namun ia berharap pengganti Yoyo segera diperoleh sehingga kekosongan yang ada tidak berlangsung lama, karena masih ada tugas-tugas yang harus segera diselesaikan.(Ant/BEY)

http://www.metrotvnews.com/read/news/2011/06/21/55497/Anggota-KPU-Kota-Depok-Dipecat/

ICW: SMPN 2 Depok Diskriminatif



INILAH.COM, Jakarta - Sistem Penerimaan Siswa Baru Sekolah berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di Jakarta dan sekitarnya dianggap diskriminatif.


Pasalnya, sistem PSB di RSBI dilakukan lebih awal dan harus mengikuti tes wawancara mengenai pendapatan orang tua siswa.

Hal itu diketahui dari laporan orang tua siswa kepada ICW yang menjelaskan bahwa setiap siswa yang ingin masuk RSBI harus melalui tes wawancara oleh pihak sekolah.

“Untuk masuk RSBI, siswa ditanyai tentang pendapatan orang tua per bulan. Padahal ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan proses pendidikan,” ujar Sekretaris Aliansi Orang Tua Peduli Pendidikan ICW, Jummono, Senin (20/6).

Bahkan beberapa sekolah diantaranya secara terang-terangan menanyakan berapa besaran rupiah yang sanggup dikeluarkan pihak orang tua supaya anaknya terdaftar di RSBI. Hal ini menandakan bahwa RSBI dikhususkan hanya untuk orang-orang yang mampu.

“Kasus seperti ini terdapat di SMPN 2 Depok dan SMAN 81 Halim dimana setiap orang tua yang mendaftarkan anaknya, kerap ditanyakan kesanggupan orang tua murid untuk membayar sebesar Rp5 juta sampai Rp10 juta agar anaknya diterima. Dari sini sudah terbukti, PSB untuk RSBI diskriminatif dan hanya menjaring calon siswa yang berasal dari keluarga mampu,” tambah Jummono. [mah]

http://metropolitan.inilah.com/read/detail/1622272/icw-smpn-2-depok-diskriminatif

Warga Depok Mulai Kesulitan Air Bersih

DEPOK--MICOM: Meski musim kemarau baru saja berlangsung, warga Depok mulai mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.

"Sumur saya mulai mengering karena sudah hampir dua pekan tidak turun hujan. Hanya beberapa rumah saja yang air sumurnya masih ada, tetapi itu pun sangat terbatas," Polmer Siahaan, warga Kelurahan Sukamaju Baru, Tapos, Kota Depok, Senin (20/6).

Kondisi ini membuat Polmer harus berhemat dalam pemakaian air. "Umumnya warga di Kelurahan Sukamaju Baru untuk masak dan minum menggunakan air sumur. Kalau musim kemarau persediaan air sangat minim," katanya.

Polmer berharap, beberapa hari kedepan ada hujan lagi. Apabila hujan tidak turun warga Kelurahan Sukamaju Baru akan semakin kesulitan memperoleh air bersih. "Mudah-mudahan ada hujan. Jadi, kami tidak semkin sulit mendapatkan air bersih. Soalnya, hampir setiap musim kemarau, warga disini kesusahan air," ujar Polmer

Pendapat sama dikatakan Farid dan Yani, warga Kelurahan Sukamaju Baru lainnya. Keduanya mengatakan, kesulitan untuk mendapatkan air bersih karena sumber utama air berasal dari sumur sudah mulai kering. Untuk mencuci pakaian kata Farid dan Yani warga Kelurahan Sukamaju Baru mulai ke Kali Cipinang dan Kali Baru.

"Kami, kalau mandi dan mencuci pakaian ke Kali Cipinang dan Kali Baru karena dekat. Namun kami khawatir Kali Cipinang dan Kali Baru mengalami kekeringan jika kemaru ini terus berkepanjangan," tuturnya.

Ketiganya berharap Perusahaan Daerah (PDAM) Tirta Kahuripan menyediakan penampungan air bersih ditempat-tempat yang sudah mengalami kekeringan apalagi letaknya berada jauh dari Kali Cipinang dan Kali Baru.

Direktur Umum PDAM Tirta Kahuripan EE Sulaeman, mengatakan mengantisipasi kekeringan sumber air baku untuk memproses air bersih dilakukan dengan berbagai cara dari mulai pemeliharan rutin jaringan termasuk mengoptimalkan sumber air baku yang tersedia, seperti dari Sungai Ciliwung, mata air Ciburial termasuk sumur bor. "Jadi, sumber air baku sebagai bahan untuk proses air bersih pada musim kemarau masih aman," ujarnya.

Daerah non pelanggan yang dibantu untuk memenuhi air bersih, dijelaskan Sulaeman, berada di kawasan Rumpin, Jonggol, Caringin dan sejumlah kecamatan lainnya. Ketika ditanya daerah rawan kekurangan air bersih saat kemarau terjadi, dia mengatakan, daerah Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor di mana daerah tersebut terdapat 6.000 pelanggan PDAM Thirta Kahuripan. (KG/OL-04)

http://www.mediaindonesia.com/read/2011/06/21/235767/37/5/Warga-Depok-Mulai-Kesulitan-Air-Bersih-

Penemuan Mortir Hebohkan Warga Depok

DEPOK – Warga Jalan Pepaya Pancoran Mas, Depok dikejutkan dengan penemuan sebuah mortir sekitar di rumah warga. Mortir sepanjang 30 centimeter ditemukan di rumah kediaman warga bernama Venus di RT 010/03, Depok Jaya.
Mortir tersebut ditemukan oleh pembantu rumah tangga di rumah Venus. Rumah tersebut memang tengah dibersihkan karena dalam proses sengketa dan dimenangkan oleh pihak lain.

Karena akan disita oleh bank, pemilik rumah pun membersihkan rumah tersebut. Venus menuturkan, karena pembantunya tak mengetahui benda tersebut adalah mortir, sehingga dia meletakkannya di teras rumah.

“Karena bentuknya kan seperti paralon begitu, jadi pembantu saya nggak tahu kalau itu bahaya, mortir, memang dulu ayah saya adalah Letkol TNI AD, tapi sekarang sudah meninggal,” tuturnya di lokasi, Minggu (19/06/11).

Bahkan mortir tersebut sempat dijadikan mainan anak – anak di sekitar lokasi penemuan. Salah seorang warga yang mengetahui benda tersebut langsung melaporkannya ke Polsek Pancoran Mas.

Kapolsek Pancoran Mas Kompol Ismail Usman mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum dapat memastikan apakah mortir tersebut masih aktif atau tidak. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada tim Gegana Brimob Kelapa Dua.

“Kami mendapat laporan jam 19.00 WIB, langsung kami koordinasikan dengan tim gegana,” tandas Ismail.


http://news.okezone.com/read/2011/06/19/338/470135/penemuan-mortir-hebohkan-warga-depok

Minggu, 19 Juni 2011

Mayat Bayi Ditemukan di Bak Sampah Kampus UI

Jakarta - Pagi di kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, heboh. Sesosok mayat bayi ditemukan di bak sampah dekat Fakultas Ekonomi UI.

Mayat bayi itu ditemukan seorang warga yang tengah berolah raga pagi di kampus UI sekitar pukul 09.50 WIB, Minggu (19/6/2011). Diperkirakan, mayat bayi yang baru dilahirkan tersebut dibuang semalam.

Saat ditemukan, bayi yang belum diketahui jenis kelaminnya itu dibalut kain berwarna kuning. Bayi mungil itu dimasukkan ke dalam tas berwarna hitam.

Penemuan bayi ini lantas dilaporkan ke satpam kampus yang tengah bertugas. Bayi itu pun kini sudah dikeluarkan dari bak sampah.

Pantauan detikcom, anggota kepolisian dari Polsek Beji, Depok, sudah datang ke lokasi untuk melakukan olah TKP. Belum diketahui siapa pemilik bayi itu.

Sementara, ratusan orang yang tengah berolah raga di kampus berkerumun untuk menyaksikan penemuan bayi tersebut. Warga sekitar kampus juga berdatangan ke lokasi.

Hingga pukul 10.40 WIB, mayat bayi itu masih belum dibawa ke rumah sakit.

http://www.detiknews.com/read/2011/06/19/104654/1663265/10/mayat-bayi-ditemukan-di-bak-sampah-kampus-ui

Sabtu, 18 Juni 2011

Kesal Utang Rp 500 Ribu Ditagih ; Kakak Sepupu Disiram Air Panas Lalu Ditusuk Pakai Garpu

DEPOK (Pos Kota)-Ibu tiga anak disiram pakai air panas oleh adik sepupunya.Alasannya sepele. Tersangka kesal karena korban menagih hutang Rp 500 ribu. Peristiwa yang menggemparkan warga Kampung Tipar, Mekarsari, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, terjadi Jumat (17/6).

Yang sadisnya, Des, 29,kembali menyergap Yaya Bunayah, 31, yang terjatuh di lantai dan menusuknya berulang kali dengan garpu. Korban terpaksa diobati di klinik dekat rumahnya.

“Saya sempat melawan sehabis disiram air panas,namun kembali ditusuk pakai garpu sehingga luka di tangan,”ujar Yaya kepada Pos Kota sambil terbaring lemas di kamar tidur mahnya.

Menurut korban, lebih dari seminggu saudara sepupunya datang berdua temannya Elina ke rumah Yaya. ” Dia mau pinjam uang Rp. 500.000 kepada saya untuk diberikan ke Erlina. Dari kesepakatan uang yang dipinjamkan harus kembali seminggu kemudian. Pada saat itu Desi menyetujui uang akan dibalikkan dalam jangka waktu satu minggu,”tambahnya.

Namun setelah seminggu, utang itu belum dibayar sehingga korban menagihnya. Namun adik sepupunya itu tidak terima. “Saya lagi mendatangi warung ibunya untuk membeli gula, tapi dari depan saya langsung disiram air panas dari panci air yang diambil dari dapur rumahnya,”ungkap Yaya sambil menunjukkan tangan kanan, dada, dan perut yang melepuh.

Warga membawa Yaya ke klinik terdekat. Sedangkan pelaku diamankan warga di rumahnya sendiri.

Menurut Suherman, 37, suami korban, tersangka pemarah dan tidak pernah mau disalahkan.
“Kami sebagai keluarga menginginkan kasus ini ditindaklanjuti kepolisian untuk member efek jera. Kejadian ini sudah dilaporkan ke Polres Depok,”ujar Suherman. (angga/B)

http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2011/06/17/kakak-sepupu-disiram-air-panas-lalu-ditusuk-pakai-garpu

Waspada Racun, Polres Depok Sisir Kantin

DEPOK – Petugas dari Polres Depok memeriksa kantin yang menjual makanan di kantor mereka. Hal tersebut merupakan respons polisi atas terungkapnya rencana terduga teroris yang ditangkap di Kemayoran, Jakarta Pusat, untuk membunuh polisi dengan mencampur racun sianida di makanan yang dijual di kantin dekat markas mereka.

Kapolres Depok Kombes Pol Fery Abraham mengatakan, peningkatan keamanan di kantin adalah salah satu bentuk sikap preventif terhadap ancaman teror. Dia tak ingin seluruh anak buahnya menjadi korban dan sasaran racun sianida.

“Kantin kantor polisi akan diracuni saat ini sedang marak, kami sudah sikapi, antisipasi dan sebagai warning. Kami lakukan pencegahan siapa saja orang yang datang ke kantin,” tegasnya kepada okezone, Kamis (16/6/2011).

Selain dipusatkan di kantin, pihaknya juga memeriksa setiap tamu yang datang dengan metal detektor. Polisi dari unit provost pun dikerahkan untuk memeriksa setiap tamu.

“Kami sudah perketat pengamanan, setiap tamu harus tunjukkan identitas, buka kaca mobil, diperiksa pakai metal detektor. Kalau naik motor harus membuka helm dan melepas jaket,” tandasnya.

http://news.okezone.com/read/2011/06/16/338/468993/waspada-racun-polres-depok-sisir-kantin

Uji Emisi Sebabkan Kemacetan di Depok

Metrotvnews.com, Depok: Kementerian Lingkungan Hidup menggelar uji emisi gratis kendaraan bermotor di Depok, Jawa Barat, Jumat (17/6) pagi. Sayangnya, uji emisi itu dilakukan disaat jam sibuk, sehingga menyebabkan kemacetan.

Uji emisi yang diperuntukkan bagi kendaraan pribadi maupun angkutan perdagangan itu digelar di tepi jalan di depan pusat perbelanjaan. Namun, proses uji itu menyebabkan kemacetan karena digelar di saat lalu lintas dalam kondisi padat. Meski sejumlah polisi lalu lintas diturunkan untuk menertibkan lalu lintas, upaya itu tak membantu mengurai kemacetan.

Sementara itu, pihak penyelenggara tak mau memberi keterangan mengenai jumlah kendaraan yang mengikuti ujian. Bahkan, beberapa pemilik kendaraan mengaku bersedia ikut karena dipaksa petugas.(****)

http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/06/17/130384/Uji-Emisi-Sebabkan-Kemacetan-di-Depok

Kebakaran Landa Rumah Kos di Depok

Metrotvnews.com. Depok: Kebakaran melanda sebuah rumah kos mahasiswa di Depok, Jawa Barat, Kamis (16/5) dini hari. Beruntung, api segera bisa dipadamkan dan tak menyambar tempat lain.

Rumah kos yang terletak di Jalan Haji Muhammad, Kukusan, Depok, itu habis terbakar. Kebakaran terjadi saat penghuni yang kebanyakan mahasiswa, tengah terlelap. Sontak, kepanikan pun terjadi. Penghuni kos dibantu warga berusaha mengevakuasi barang-barang berharga dengan peralatan seadanya. Sulitnya akses menuju lokasi, membuat petugas pemadam kebakaran telat datang. Beruntung, api tidak menyebar dan bisa dipadamkan satu jam kemudian.(****)

http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/06/16/130293/Kebakaran-Landa-Rumah-Kos-di-Depok

Kualitas Udara di Margonda Kota Depok Buruk

Kepala Bidang Penataan Lingkungan Hidup Kota Depok, Kania mengungkapkan, kualitas udara atau kadar oksidan (O3) di kawasan Jalan Margonda Kota Depok, Jawa Barat dalam kondisi buruk.

"Buruknya kualitas udara berdasarkan hasil penelitian terhadap asap kendaraan bermotor di kawasan sekitar terminal Depok," katanya di Depok, Kamis (16/6/2011).

Buruknya kadar oksidan tersebut mempengaruhi udara disekitarnya. "Seharusnya kadar oksidan mencapai 235 sedangkan Jalan Margonda mencapai 354," ucapnya.

Oksidan (O3) merupakan senyawa di udara selain oksigen yang memiliki sifat sebagai pengoksidasi.

Oksidan adalah komponen atmosfir yang diproduksi oleh proses fotokimia, yaitu suatu proses kimia yang membutuhkan sinar matahari mengoksidasi komponen-komponen yang tak segera dioksidasi oleh oksigen.

Menurut dia, kadar oksidan yang tinggi tersebut belum bisa dikatakan membahayakan bagi kesehatan karena harus ada kajian lebih lanjut lagi.

Dikatakan, untuk mengurangi tingginya kadar O3, pihaknya telah mengupayakan adanya penghijauan di Margonda.

"Penghijuan merupakan salah satu cara untuk mengurangi kadar oksidan," katanya.(er/at)

http://www.berita8.com/read/2011/06/17/2/43812/Kualitas-Udara-di-Marg
onda-Kota-Depok-Buruk

Puluhan Ribu Bangunan di Depok Tidak Miliki IMB

DEPOK ( Pos Kota ) – Sekitar 35 ribu bangunan di Kecamatan Sawangan dan Bojongsari, Depok belum memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Hal ini dikatakan Ahmad Suhada, Kasie Pendataan Dinas Tata Ruang dan Permukiman(Distarkim) Kota Depok , saat kunjungan kerja di Kelurahan Duren Seribu, Bojongsari.

Dari jumlah 35.407 bangunan belum ber-IMB itu, 20.375 unit di wilayah Kecamatan Sawangan dan Bojongsari 15.032 bangunan. Sedangkan bangunan ber-IMB di Sawangan 2.828 unit dan Bojongsari 2.425 unit.

Ahmad memperkirakan pelanggaran Perda no 3/2006 tentang Bangunan dan Retribusi IMB juga terjadi di wilayah lainnya. “ Kami akan tegur para pemilik banguan yang belum memiliki IMB. Sebelum membangun harus mengurus IMB dulu,” ujarnya.

Teguran pertama hingga teguran ketiga. Bila tidak digubris, maka terpaksa akan disegel dan selanjutnya pembongkaran paksa bersama aparat Satpol PP Kota Depok.

Saat ini pihak Distarkim masih mendata bangunan yang belum memiliki IMB, juga melakukan sosialisasi Perda no3/2006 sekaligus memberi pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya melengkapi bangunan dengan IMB.

PANCORAN MAS

Sedangkan Camat Pancoran Mas Drs Adjad Sudradjad didampingi Sekretarisnya Drs Slamet AR MM. Mengatakan, di wilayahnya dari 6 kelurahan sudah 400 bangunan yang mengantongi IMB.
“Mereka sadar bahwa setiap membangun harus ada IMB,” kata Adjad Sudradjad .
Untuk Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB) yang ditargetkan Rp6 miliar hingga kini baru mencapai 20 persen. (nasrul/B)

http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2011/06/17/puluhan-ribu-bangunan-di-depok-tidak-miliki-imb

Kamis, 16 Juni 2011

Calon Potensial Kandidat Walikota Depok Pilkada 2015 – Bagian 1

Analisa dari Walikota Depok Gaul

Walaupun baru 26 Januari 2011 yang lalu pelantikan Walikota Depok terpilih 2011 – 2016 di laksanakan, namun sebagaimana di ketahui periode selanjutnya Walikota yang sekarang Nur Mahmudi Ismail tidak akan maju lagi mengingat sudah 2 periode menjabat.

Sejumlah nama potensial muncul menjadi kandidat favorit bakal berlaga di 2015 nanti walaupun mungkin di saat terakhir bakal muncul banyak kejutan kandidat-kandidat baru yang turut serta meramaikan bursa walikota.

Sejauh ini setidaknya beberapa wajah lama yang telah malang-melindang di belantara politik Kota Depok menjadi nama yang paling potensial di lapisan pertama muncul antara lain ;

  1. Hasbullah Rahmad, Ketua DPD PAN Kota Depok
  2. Pradi Supriatna, Ketua DPC Partai Gerindra Kota Depok
  3. Agung Witjaksono, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Depok dan Ketua BKD DPRD Depok
  4. Rintisyanto, Sekretaris DPC Partai Demokrat dan Ketua DPRD Depok
  5. Prihandoko, Ketua Majelis Syuro PKS Jawa Barat dan Wakil Ketua DPRD Depok
  6. Babai Suhaimi, Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok dan Ketua Fraksi Golkar DPRD Depok
  7. Idris Abdul Shomad, Wakil Walikota Depok 2011 - 2016

Nama-nama di atas muncul sebagai konsekuensi kekuatan politik (kekuatan kursi partai + jam terbang politik) yang ada di Depok sekarang sambil menunggu hasil pertarungan hasil Pemilihan Legislatif 2014.

Bagaimana dengan nama-nama lain yang bakal muncul akan berada di lapisan kedua semisal ;

  1. Hendrik Tangke Allo, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Depok
  2. Rumanul Hidayat, mantan pejabat teras Depok dan sempat masuk bursa Walikota Depok 2010
  3. Abdul Halim, pengusaha dan sempat masuk bursa Walikota Depok 2010
  4. Cecilya Dhamiana Wenny, pengusaha dan pengelola komunitas DCS (Depok Civil Society)
  5. Agus Supriyanto, Mantan Calon Wakil Walikota pasangan Badrul Kamal
  6. Edi Faisal, pengusaha
  7. Dan lain-lain

Nama-nama yang ada di lapisan kedua akan terus bertambah sampai dengan detik terakir pendaftaran.

===== bersambung ========

Batasan Umur Pengguna Facebook Akan Dihapus?

KOMPAS.com — CEO Facebook, Mark Zuckerberg, kembali melontarkan komentar yang kontroversial terkait layanan di jejaring sosial. Tahun lalu, ia menyebut privasi tak lagi terlalu penting. Kali ini, ia mengusulkan dihapuskannya pembatasan umur bagi pengguna Facebook. Artinya, bayi yang masih merah pun boleh membuat akun di Facebook.

Sebagaimana diketahui, umur minimal pegguna Facebook adalah 13 tahun. Namun, dari sebuah penelitian yang dirilis beberapa waktu yang lalu, terdapat 7,5 juta pengguna Facebook yang berada di bawah 13 tahun, umumnya 11 tahun. Tetapi, tentu hal ini tidak bisa dijadikan alasan untuk membuka keran bagi mereka yang berada di bawah usia 13 tahun tersebut. Anak-anak tentu belum bisa melindungi diri mereka dari berbagai hal yang menyangkut dunia orang dewasa yang mampir ke halaman Facebook-nya.

Mark Zuckerberg menyatakan idenya tersebut dalam sebuah kesempatan berpidato di California beberapa hari yang lalu. Menurutnya, ia memiliki filosofi bahwa untuk pendidikan diperlukan waktu memulai yang sangat muda. Oleh karena pembatasan itu membuat anak-anak di bawah usia 13 tahun tersebut belum bisa memulai hal tersebut. Dengan membiarkan mereka menggunakan Facebook, kita bisa melihat apa yang akan mereka kerjakan. Mark juga berjanji untuk membuat anak-anak aman di Facebook.

Tentu saja ada yang janggal dari alasan Mark Zuckerberg ini. Pertama, soal pendidikan. Tentu tidak bisa dianggap bahwa menggunakan Facebook sedari anak-anak dianggap sebagai sebuah pendidikan. Mengapa? Sebab, Facebook bukanlah ruang pendidikan. Facebook adalah media di mana lalu lintas informasi melalui update status, foto, bahkan video sangat tinggi. Sebagian besar dari informasi yang mengalir di Facebook ini adalah konsumsi orang dewasa, bukan anak-anak.

Kedua, soal keamanan. Sudah tidak perlu dipertanyakan lagi, keamanan akun pengguna Facebook sangat rendah. Privasi pengguna di Facebook sangat rendah, hampir-hampir tidak ada karena kebijakan privasi yang sangat longgar yang disebabkan oleh ketentuan privasi Facebook yang berbelit dan sangat panjang. Sebagian pengguna Facebook tentu sudah sangat akrab dengan spam, scam, dan berbagai URL yang mengarah kepada konten dewasa. Tentu akan sangat membahayakan jika anak-anak dibiarkan untuk melihat semua hal ini.

Masih terkait dengan soal keamanan, di Facebook tidak ada satu pun jaminan yang mengatakan bahwa semua pengguna Facebook akan berlaku baik. Artinya, terbuka sekali kemungkinan para penjahat, terutama predator anak-anak, untuk bisa mencari mangsa dengan diperbolehkannya anak-anak membuat akun di Facebook.

Ketiga, adanya peraturan yang melarang pengumpulan informasi dari anak-anak di bawah usia 13 tahun, yaitu Children’s Online Privacy Protection Act (COPPA), yang ditandatangani menjadi undang-undang pada 21 Oktober 1998 dan dimodifikasi efektif pada 21 April 2000. Aturan ini berlaku untuk situs web komersial dan layanan online yang diarahkan untuk anak di bawah 13 tahun yang mengumpulkan informasi pribadi dari anak-anak. COPPA melarang tindakan tidak adil atau menipu atau praktik sehubungan dengan pengumpulan, penggunaan, atau pengungkapan informasi pribadi dari dan tentang anak-anak di internet.

Dengan tiga alasan di atas, cukup jelas bahwa ide penghapusan batasan umur pengguna Facebook ini merupakan ide yang cukup gila dari Mark Zuckerberg. Situs zdnet.com menyebut ide ini sebagai ide paling buruk dari orang sekaliber Mark Zuckerberg. Meskipun Facebook telah cukup berusaha memperbaiki keamanannya, hal ini bukanlah jaminan dan alasan untuk melegalkan penghapusan batasan umur pengguna Facebook.

Terkait dengan anak-anak atau remaja yang berumur lebih dari 13 tahun pun, orangtua tetap diimbau untuk memerhatikan keterlibatan anak di dalam Facebook. Hal ini karena, sekali lagi, Facebook menolong penggunanya untuk terkoneksi dengan teman mereka yang online, tetapi belum tentu semua yang online adalah teman dari pengguna. Untuk memonitor keterlibatan anak di Facebook, orangtua disarankan untuk melakukan langkah berikut ini.

1. Monitor akun Facebook anak

Orangtua harus terlibat dalam jalinan pertemanan anak. Ini penting agar bisa mengetahui apa yang dilakukan anak di Facebook. Kalau tidak bisa, misalnya untuk anak remaja SMA, awasilah mereka dari teman mereka. Hal ini dilakukan oleh 18 persen orangtua dalam sebuah survei tentang pengguna Facebook usia antara 13-17 tahun. Orangtua jangan berusaha membuat akun Facebook dengan memalsukan umur anak. Kalau anak telah membuat akun Facebok tanpa sepengetahuan, hapuslah akun tersebut atau mintalah Facebook untuk menghapusnya dengan mengisi laporan "Report an Underage Child" yang disediakan oleh Facebook.

2. Manfaatkan kontrol privasi

Sekitar satu dari lima pengguna dewasa aktif Facebook mengatakan, mereka tidak menggunakan kontrol privasi yang disediakan Facebook. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap ancaman. Kontrol privasi Facebook tidak dapat mencegah setiap pelanggaran, tetapi mereka cukup membantu dalam kadar tertentu. Orangtua harus mengatur kontrol privasi anak terhadap apa saja yang bisa dilihat oleh semua pengguna Facebook. Misalnya, foto siapa saja yang bisa melihat dan siapa saja yang bisa mengirim pesan.

3. Matikan Instant Personalization

Facebook telah menambahkan beberapa situs ke fitur Instant Personalization, yang secara otomatis akan memperoleh informasi mengenai karakteristik pengguna Facebook. Saya sangat menyarankan fitur ini untuk dimatikan agar profil pengguna Facebook tidak dimanfaatkan oleh pihak ketiga untuk kepentingan iklan dan lainnya.

Bagi orangtua, penting untuk mengetahui aktivitas anak di Facebook agar terhindar dari masalah yang timbul di kemudian hari, seperti penculikan anak dan lainnya. Facebook memang bermanfaat, tetapi hanya pada batas-batas tertentu. Akan lebih baik mencegah daripada tertimpa bencana. (Kompasiana/Kimi Raikko)

http://tekno.kompas.com/read/2011/05/23/2030098/Batasan.Umur.Pengguna.Facebook.Akan.Dihapus

Lekang Proyek di Depok Dinilai Bermasalah

DEPOK, (Tubas) – Pengumuman hasil lelang proyek infrastruktur jalan bernilai ratusan juta rupiah dari 120 paket lelang manual, maupun lelang LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) dinilai bermasalah. Sejumlah peserta lelang proyek di Dinas Bina Marga Sumber Daya Air dan RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Kota Depok mempermasalahkan beberapa paket yang diumumkan pihak panitia lelang, tidak sesuai dengan Rencana Kerja Sementara (RKS) dan Pepres 54 tahun 2011.

Kejanggalan yang terjadi antara lain, rekaman sertifikat merk, tidak adanya serah terima berita acara, surat keterangan tenaga ahli (SKTA) digunakan untuk ikuti satu kegiatan proyek, surat izin usaha jasa kontruksi (SIUJK) yang mati. Kendati tidak sesuai dengan sub bidang pekerjaan, namun dimunculkan sebagai pemenang lelang.

Peserta LPSE Jaya mempermasalahkan karena pengumuman pemenang salah satu paket proyek di RSUD bisa jadi masalah di kemudian hari. Sebab, pemenang pada salah satu paket proyek yang diumumkan panitia lelang proyek LPSE di RSUD Depok, diketahui cacat secara administrasi lantaran rekaman sertifikat merk yang merupakan bagian dari aturan, tidak dilampirkan.

Beberapa hal pelanggaran seharusnya tidak dilakukan pihak panitia lelang sebab hal itu tentu akan mengundang reaksi negatif dari para pengusaha yang merasa dirugikan. Seperti pada paket kegiatan 09 SDA, 03 SDA, 16 SDA, mau pun paket 03 Jaling. “Pemenang paket 03 SDA, harusnya pemenang lelang mencantumkan pajak bulanan perusahaan di bulan 12, 1, dan bulan 2 seperti diatur dalam RKS,” jelas salah satu peserta lelang proyek. (eko)

http://www.tubasmedia.com/berita/lelang-proyek-di-depok-dinilai-bermasalah/

Buang Sampah Sembarangan, 5 Warga Depok Ditangkap

DEPOK – Tim gabungan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok bersama Babinsa dan Babinkamtibmas beserta Kecamatan Tapos, menggelar operasi yustisi sampah dini hari tadi. Dari hasil operasi, terjaring lima warga yang terbukti tengah membuang sampah sembarangan.

Kelima warga tersebut di antaranya Muhamaddin warga Sukatani, Pranowo warga Ciherang, Saji warga Kebayunan, Hikmatullah warga Jatijajar, dan Makmur warga Sindangherang. Kelimanya ditangkap karena ketahuan tengah membuang sampah dan membawa kantong plastik besar.

Operasi dilakukan di tiga lokasi, yakni Jalan Raya Cilangkap, Kebayunan, dan Jalan Pekapuran. Kelima warga yang ditangkap umumnya sengaja membuang sampah di sembarang tempat saat akan berangkat kerja.

Camat Tapos Taufan Abdul Fatah mengatakan, umumnya mereka yang tertangkap memang sudah langganan membuang sampah di tempat tersebut. Rata–rata mereka membuang sampah di pinggir jalan sehingga mengakibatkan timbulnya Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar.

“Ada yang naik mobil, ada yang naik motor, ada yang kabur tidak tertangkap, di Jalan Cilangkap dan Pekapuran kabur dan tak tertangkap, saat lihat ada petugas balik arah,” katanya kepada wartawan, Selasa (15/06/11).

Taufan menambahkan, kelima warga yang ditangkap berstatus sebagai karyawan, pedagang, dan guru. Mereka, kata dia, diharuskan menandatangani Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan wajib lapor ke kantor Kecamatan.

“Karena sudah melanggar perda 14 tahun 2001 tentang ketertiban umum, ke depan akan dilakukan tindak pidana ringan (tipiring), kurungan minimal 3 bulan dan denda Rp1,5 juta,” jelasnya.

Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail mengatakan, kecamatan lainnya mengikuti Kecamatan Tapos untuk membentuk satgas sampah. Hal itu, kata dia, dilakukan untuk mengubah dan menyadarkan masyarakat dari pola perilaku yang seringkali membuang sampah sembarangan.

http://news.okezone.com/read/2011/06/15/338/468655/buang-sampah-sembarangan-5-warga-depok-ditangkap

Tarif Naik, Wali Kota Depok Harap Pelayanan KRL Meningkat

DEPOK - Rencana penghapusan Kereta Rel Listrik (KRL) ekspres menjadi KRL Commuter Line berdampak pada kenaikan tarif tiket KRL. Nantinya seluruh KRL akan berhenti di tiap stasiun dengan harga tiket Commuter Line yakni Rp 9 ribu.

Padahal, sebelumnya pengguna komuter dapat menggunakan layanan fasilitas KRL Ekonomi AC dengan harga Rp 5.500 dan juga berhenti di tiap stasiun. Namun, mulai tanggal 2 Juli mendatang PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) memberlakukan seluruh KRL Jabodetabek berhenti di tiap stasiun dengan tariff disamakan yakni Rp9 ribu.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail mengaku tak masalah dengan kebijakan PT KAI. Namun, dia mengajukan syarat agar tak memberatkan warga Depok yang juga penumpang setia KRL.

“Tapi yang jelas pasti PT KAI punya logika hitung-hitungan masalah ekonomi, jadi warga harus bisa melihat mengapa mereka naikkan harga, tapi harus ada syaratnya, kalau tujuannya sungguh-sungguh bahwa fasilitas pelayanan ditingkatkan, wajar saja tarif naik,” katanya kepada wartawan, Senin (13/06/11).

Nur Mahmudi menyebutkan syarat tersebut berupa jaminan ketersediaan armada dan tempat duduk untuk mengakomodasi seluruh penumpang. Selain itu, kata dia, PT KAI juga harus mampu melarang penumpang tak naik ke atap gerbong.

“Jumlah rangkaian ditingkatkan, kapasitas duduknya juga ditingkatkan, tidak perlu ada orang yang naik di atas gerbong, demi kenyamanan, selama masih reasonable masih bisa diterima,” tegasnya.

Sedikitnya setiap hari lebih dari 17 ribu penumpang warga Depok menggunakan moda transportasi KRL. Sebab KRL dianggap sebagai transportasi andalan menghindari kemacetan.

http://news.okezone.com/read/2011/06/13/338/467685/tarif-naik-wali-kota-depok-harap-pelayanan-krl-meningkat

Perampokan di Depok, Kepala Cabang Tewas

VIVAnews - Perampokan disertai pembunuhan terjadi di Depok, Jawa Barat, Rabu siang, 15 Juni 2011. Seorang kepala cabang PT A.G, suplier kompor gas ditemukan tewas dengan penuh luka tusuk. Satu korban lagi dalam kondisi kritis dan masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Menurut sejumlah saksi mata, pelaku aksi perampokan di siang bolong ini adalah seorang pria yang berpakaian perlente. Menggunakan kemeja lengan panjang.

Perampokan yang terjadi di Jalan Prokalamsi, Mekar Jaya, Depok, Jawa Barat, dilaporkan warga kepada polisi sekitar pukul 14.20 WIB. Saat dilakukan identifikasi, mayat Novi Handayani tergeletak di pintu masuk ruko, sementara Lusi, staf perusahaan itu tergeletak di dekat meja kerjanya.

Novi diperkirakan tewas akibat kehabisan darah. Ditemukan lebih dari lima luka tusuk di tubuh korban. Tidak jauh berbeda dengan kondisi Lusi, yang saat ini masih kritis dan sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Depok.

Menurut Kepala Satuan Reskrim Polres Depok, Komisaris Azhar Nugroho, hingga kini masih dilakukan penyelidikan. Belum diketahui berapa kerugian dari peristiwa perampokan itu. Sejauh ini, dari keterangan saksi, pelaku membawa tas yang diduga kuat berisi dokumen-dokumen penting dari perusahaan itu.

"Korban itu kepala cabang, dan dugaan kuat kita memang perampokan. Ada dokumen penting perusahaan yang diambil, untuk sementara belum tau berapa jumlah kerugian," ujar Azhar.

Dia juga membenarkan pelaku sempat dikejar warga, setelah melakukan aksinya. Dia kabur dengan lompat ke atap rumah warga dan menuju perkampungan di Jalan Kresna, Mekar Jaya.

http://metro.vivanews.com/news/read/227044-perampokan-di-depok--satu-tewas--satu-kritis

Rabu, 15 Juni 2011

SD, TPA, DAN TK ISLAM MADANI ASY-SYAKIRIN MEMBUTUHKAN SEGERA :




















LOWONGAN KERJA :


1. KEPALA TK


2. KEPALA SD
3. GURU SD & TK & TPA
Syarat :
1. Tidak sedang kuliah
2. Aktif berbahasa asing
3. alumni UI / LIPIA / Pondok Modern
4. Belum menikah (no 3)
5. alumni Pondok Modern diutamakan JAMIYYATUL QURO /
seorang Qori

HUBUNGI : 021-9837 3025
sekolahislammadani@yahoo.com
atau : jl. Kedondong S-7 komplek mekarsari cimanggis

Residivis Tewas Dibantai Warga

DEPOK (Pos Kota) – Pemuda pengangguran residivis yang keluar masuk penjara dan juga mantan tersangka pembunuhan berantai di Kota Kembang, dan Belimbing, Ratujaya, Kecamatan Pancoran Mas, Depok tewas dihakimi warga sekitar rumahnya Gang Paraji Kalibaru, Cilodong Depok, Rabu (15/6) dini hari. Ia disangka mencuri DVD player dan hewan ternak milik warga.

Simin, 28, menemui ajal di tangan ratusan massa yang beringas. Warga memukuli dengan menggunakan benda tumpul hingga luka parah di kepala, dan kedua kaki hingga patah.

Menurut warga, semasa hidup, Simin, sudah membuat resah karena kerap sering mencuri. Seperti dinihari tadi, ia kepergok mencuri satu unit DVD player milik Dewi dari rumah. Simin masuk ke melalui jendela rumah ketika pemilik sedang lengah.

Menurut Nimun, 75, orang tua Simin, anak ketiga dari enam bersaudara tersebut sudah sulit dilarang supaya tidak mencuri lagi. Sifat anaknya yang keras kepala itu menjadikannya residivis yang 10 kali masuk penjara atas kasus pencurian termasuk pembunuhan terhadap anak jalanan dan wanita di pemakaman umum di Belimbing, Kel. Ratujaya, Kec. Pancoran Mas.

“Saya sudah kasih rumah kepada anak saya, tapi sama anak saya itu dijual dan hasilnya dibuat untuk bersenang-senang saja,” ujarnya kepada Pos Kota yang bekerja sebagai tukang service sepeda di Kalimulya.

Aksi anaknya tersebut sudah membuat warga resah. Kerap kali mencuri ayam ternak warga . “Anak saya sering mengambil hewan ternak warga untuk dimakan sendiri,”ungkapnya.

Nimun mengungkapkan, perilaku anaknya yang bandel sudah terlihat sejak remaja tahun 1991 . “Ibunya meninggal setahun lalu akibat sakit keras karena tidak kuat dengan perlakuan anaknya yang membuat keluarga malu,” tambahnya.

“Pihak keluarga sudah membuat surat pernyataan kepada polisi untuk tidak dilakukan visum. Karena menganggap ini sudah musibah dan takdir juga untuk anaknya.” (angga/B)

http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2011/06/15/residivis-tewas-dibantai-warga

RPH Depok Mulai Didominasi Sapi Lokal

DEPOK, (PRLM).- Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Depok mulai didominasi sapi lokal sebanyak 70 persen yang didatangkan dari Bali dan Jawa Timur. Stok daging sapi di Kota Depok dinyatakan aman dan tidak terpengaruh terhadap pembatasan sapi impor dari Australia.

Hal itu dikatakan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) RPH Kota Depok, Alvian saat ditemui di RPH Kota Depok, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Senin (13/6). Dia mengatakan, RPH Kota Depok memang masih memotong sapi impor Australia sebanyak 30 persen. Namun sapi tersebut kemungkinan merupakan sisa stok yang tersisa.

Meskipun demikian, kata Alvian, Kota Depok saat ini tidak kekurangan stok sapi hidup. Hal itu karena sejak dua bulan lalu, kebutuhan daging di Kota Depok sudah ditutupi oleh suplai dari Bali yang dibantu juga oleh Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. "Bisa dikatakan saat ini kebutuhan daging sapi di Depok aman, bahkan kami memasok kebutuhan daging sapi untuk Jakarta," kata dia.

Sebelumnya, dia mengakui, suplai sapi didominasi sebesar 60 persen dari Australia. Hal itu karena harganya lebih murah sekitar Rp 2000 per kilogram. "Memang kemungkinan harga daging sapi bisa menjadi mahal karena sekarang menggunakan sapi lokal, namun belum terasa di pasaran," kata dia.

Saat ini, Alvian berkata, RPH Kota Depok melakukan pemotongan sebanyak 60 sampai dengan 80 sapi setiap harinya. Satu ekor sapi, rata-rata menghasilkan karkas yang terdiri dari daging dan tulang sebanyak 150 kg.

Untuk mengantisipasi kebijakan pemberhentian daging sapi impor Australia, RPH Depok mulai memperluas jaringan pada pengusaha-pengusaha sapi lokal. Hal itu dilakukan untuk mengimbangi permintaan pasar yang tidak berubah. Apalagi sebentar lagi menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Dalam kesempatan itu, Alvian juga ingin menyampaikan bantahannya karena RPH Depok merupakan salah satu dai 12 RPH yang dituding Australia melakukan kekerasan saat penyembelihan sapi. Menurut dia, proses yang dilakukan saat penyembelihan hewan sudah sesuai dengan standar. "Memang pada video tersebut bukan berasal dari RPH kami, tapi dalam daftar tercantum RPH kami. Saya tidak habis pikir, dan terus melakukan pencarian lewat internet dimana kekerasan yang mereka maksud," kata dia.

Dia mengatakan, RPH selalu melakukan kontrol agar proses penyembelihan hewan sesuai dengan prosedur. "Kami juga sudah menggunakan alat sesuai standar, kalau ada kekerasan mungkin itu sifatnya insidensial," kata dia.

Sementara itu, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail menjamin bahwa sapi di Depok halal untuk dimakan. Hal itu karena pemotongan sapi di dua RPH yang ada di Kota Depok sudah sesuai dengan prosedur.

Meskipun demikian, Pemerintah Kota Depok saat ini tengah merevitalisasi RPH untuk memodernisasi seluruh peralatan.Denga demikian fungsi RPH bisa lebih optimal. Misalnya saja bisa melakukan pemotongan sapi menjadi 200 ekor per hari. Selain itu, revitalisasi juga dilakukan dalam hal pengolahan limbah dan kebersihan kandang sapi. (A-185/kur)***

http://www.pikiran-rakyat.com/node/148460

Sstt...Pemkot Depok 'Dekati' Pemilik Masjid Kubah Emas

Sstt...Pemkot Depok 'Dekati' Pemilik Masjid Kubah Emas
Masjid Kubah Emas

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berusaha menjajaki kerjasama dengan pemilik Masjid Dian Al-Mahri atau yang lebih dikenal dengan nama Masjid Kubah Emas di Cinere. "Kami berniat menjalin kerjasama untuk mengelola Masjid Kubah Emas, untuk memajukan pariwisata di Kota Depok," kata Kepala Bidang Pariwisata Seni dan Budaya, Nita Ita, di Depok, Selasa.

Dikatakannya Masjid megah itu tercatat di urutan pertama dalam daftar pariwisata Jawa Barat. Menurut dia kota Depok sangat minim tempat tujuan Pariwisata. Hanya masjid Kubah Emas ini yang dikenal kepleosok tanah air tapi juga hingga ke manca negara. "Banyak dari berbagai daerah yang berkunjung sekedar untuk melihat secara langsung Masjid megah tersebut," katanya.

Ia mengatakan perlu dikelola secara baik dan benar pariwisata di Masjid Kubah Emas agar bisa menjadi daya tarik warga lainnya berkunjung ke kota Depok.

Untuk merealisasi kerjasamanya itu, dalam waktu dekat, sambung Nita, Disporsenbud akan mendatangi pemilik Masjid untuk menjelaskan niatannya. "Saya akan terus berkomunikasi kepada pihak pengelola masjid.Namun, itu sedikit sulit karena pemilik masjid sulit ditemui," ujarnya.

Senada diungkapkan Kepala Seksi Pariwisata seni dan Budaya, Sukardi. Menurut dia, hingga kini pemilik masjid itu sangat sulit sekali dihubungi guna membicarakan kerjasama dengan Pemkot Depok.
Padahal, satu-satunya, Pariwisata religi di kota depok hanya Masjid Kubah Emas. "Masjid Kubah Emas merupakan Pariwisata unggulan Depok," ujarnya.

Kompleks Masjid Dian Al-Mahri atau Masjid Kubah Emas akan terus berkembang dan akan menjadi pusat pengembangan Islam, nantinya komplek Masjid Kubah emas mempunyai tiga fungsi yaitu fungsi ibadah dimana adanya Masjid Kubah Emas, fungsi pendidikan dimana akan didirikan pesantren dari mulai Taman Kanak-kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi,dan fungsi dakwah dimana berdiri gedung-gedung dakwah.

Sebagai daerah wisata religi tersebut Masjid Kubah Emas dikunjungi oleh puluhan ribu masyarakat setiap harinya. Pada hari Sabtu dan Minggu jumlah pengunjung akan membludak. Para pengunjung datang dari berbagai daerah yang menggunakan bus-bus besar.

Redaktur: Siwi Tri Puji B

http://www.republika.co.id/berita/regional/jabodetabek/11/06/14/lmrxog-sttpemkot-depok-dekati-pemilik-masjid-kubah-emas

Senin, 13 Juni 2011

2 Bocah Perempuan Nyasar di Depok

2 Bocah Perempuan Nyasar di DepokDEPOK (Pos Kota) – Anak perempuan Anjani, 8, dan Yedija, 6, saudara adik kakak ini ditemukan warga sedang nyasar mencari tempat tinggalnya daerah Depok. Awalnya mereka berdua diantarkan oleh kakak perempuannya ke tempat kursus di bilangan Sunter, Jakarta Timur. Dengan dikasih bekal uang sebesar Rp. 21 ribu diduga mereka sengaja ditinggalkan.

Setelah ditinggalkan ditempat kursus oleh kakaknya sendiri bernama Siti diantarkan dengan menggunakan mobil bapaknya. anak pintar yang berusaha untuk pulang ke rumah berbekal uang Rp. 21 ribu nekad untuk naik kendaraan umum tanpa tahu arah dan tujuan untuk pulang. “Bersama adik saya dari Sunter naik bis lalu turun dan langsung melanjutkan dengan naik mobil angkot ke arah Depok,” ujar Anjani kepada Pos Kota yang diserahkan warga ke Polsek Beji, Minggu (12/6) dinihari.

Anjani, dan Yedija adik laki-lakinya setelah turun dari angkot di Stasiun Depok pada pk. 21:30, melanjutkan perjalanan dengan menggunakan becak. Lalu tukang becak yang mengantarkan mereka sampai ke daerah perbatasan Jakarta dengan Kukusan Beji. Anjani bersama adik laki-lakinya kebingungan arah. Lantaran kebingungan, Anjani dan adik laki-lakinya oleh si-tukang becak yang tidak diketahui namanya tersebut lantas mengantarnya ke Polsek Beji.

“Saya hanya ingat ada plang bertuliskan ke arah Depok, ketemu persimpangan jalan lalu masuk ke dalam gang ada rumah pagar orange, berlantai 2, dan cat tembok berwarna creams,”ungkap Anjani anak perempuan yang putus sekolah dari SDN Kemayoran 10 Petang kelas 1 SD setelah pindah ke Depok ini.

Saat ditemukan warga Anjani berambut hitam pendek potongan laki-laki dengan mengenakan kaos biru motir bunga dan mengenakan celana pendek warna hijau bertuliskan ‘kotecl’, sedangkan Yedija berambut sama seperti kakaknya dengan menggunakan kaos hitam dan celana berwarna merah muda.

Menurut Iptu. Samiyono, Panit Lalu Lintas (Lantas) Polsek Beji, saat ditemukan warga kedua anak tersebut membawa gendongan tas sekolah yang satu berwarna biru terong dan satunya lagi berwarna biru muda. Kedua tas tersebut berisi baju seragam pramuka, soal ujian UAN dari SDN Kemayoran 10 Petang dan dua botol minuman berwarna pink dan biru muda bermotif kartun.

“Bagi siapa orang tua yang merasa kehilangan putra dan putrinya dengan ciri-ciri yang disebutkan diatas. Harap datang segera untuk mengambil anak tersebut ke Polsek Beji,” ungkapnya kepada Pos Kota.

(angga/sir)

http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2011/06/12/2-bocah-perempuan-nyasar-di-depok