Berikan masukan, kritik, saran, dukungan, berita, laporan warga + apa aja dech yg perlu di ketahui ame warga Depok ke email : walikotagaul@yahoo.com

Selasa, 31 Mei 2011

Kepala Kebersihan Kota Depok Dihukum 2 Tahun 6 Bulan

BANDUNG--MICOM: Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jawa Barat menghukum Kepala Kebersihan dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Pasar Kota Depok Jayadi 2 tahun 6 bulan penjara ditambah denda Rp50 juta dan uang pengganti kerugian kepada negara Rp86,5 juta subsider 1 tahun 3 bulan penjara.

Putusan itu dijatuhkan Pengadilan ipikor pada sidang Selasa (31/5). Putusan itu lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) 1 tahun.

Sidang pembacaan tuntutan, Mei 2011, JPU dipimpin Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus dari Kejaksaan Negeri Kota Depok Farhan menuntut 3 tahun 6 bulan penjara membayar denda Rp50 juta dan ganti rugi Rp86,5 juta ke negara serta subsider kurungan 1 tahun 6 bulan penjara

Ketua Pengadilan Tipikor Jawa Barat Sinung Hermawan mengatakan Jayadi dihukum karena terbukti menggasak gaji karyawan Unit Pengolahan Sampah (UPS) Pasar Kemiri Muka, Beji, dan Pasar Cisalak, Jalan Raya Jakarta-Bogor, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok Tahun 2009 sebesar Rp1,26 miliar.

Ia mengatakan denda dan ganti rugi sebesar Rp135,5 juta harus dibayarkan ke negara selambat-lambatnya 1 minggu sejak dibacakannya putusan Selasa (31/5). Jika terpidana tidak menyelesaikan kewajibannya, hukuman terhadap Jayadi ditambah 1 tahun 3 bulan dari 2 tahun 6 bulan menjadi 3 tahun 9 bulan

Sinung menyatakan, Jayadi terbukti bersalah melakukan tindak pidana serta melakukan korupsi. "Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana 2 tahun 6 bulan penjara," kata Sinung.

Jayadi dinyatakan terbukti melanggar dakwaan primer Pasal 3 UU No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Hakim menyatakan Jayadi telah menyalahgunakan jabatannya sebagai kepala kebersihan di tempat dia bekerja.

Dalam kasus korupsi gaji puluhan karyawan UPS, Jayadi tidak sendirian. Ia melakukannya bersama Bendahara Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Pasar Kota Depok Suhendra.

Namun, Suhendra melarikan diri saat hendak ditahan penyidik Kejaksaan Negeri Kota Depok Oktober 2010. Penyidik menetapkan Suhendra sebagai buron dan daftar pencarian orang (DPO)

Terkait putusan ini, pengacara Jayadi, John Piter Simanjuntak menyatakan pikir-pikir. "Kami pikir-pikir satu minggu ini apakah kami melakukan banding atau tidak," ujarnya.

Kasus terjadi 2009 berawal ketika Pemerintah Kota Depok membangun dua UPS satu Pasar Kemiri Muka Beji satu lagi Pasar Cisalak dengan jumlah karyawan 40 orang dengan upah Rp750 ribu-Rp1,5 juta per orang. Namun, hanya setengahnya dibayarkan. Selain melakukan pemotongan gaji, Jayadi dan Suhendra me-mark-up jumlah karyawan sehingga merugikan negara Rp1,26 miliar (KG/OL-11)

http://www.mediaindonesia.com/read/2011/05/31/230378/289/101/Kepala-Kebersihan-Kota-Depok-Dihukum-2-Tahun-6-Bulan

Seorang Pemuda Ditemukan Tewas di Kontrakan

DEPOK (Pos Kota) – Seorang pemuda ditemukan warga sudah terbujur kaku di dalam rumah kontrakan di Kampung Lio, RT 02 RW 19, Kel. Depok, Kec. Pancoran Mas, Senin (30/) malam.

Sarjono, 27, ditemukan warga sudah tidak bernyawa di dalam kamar kontrakannya dengan badan posisi telungkup. dalam posisi pintu rumah terkunci, warga beramai-ramai mendobraknya. Setelah berhasil masuk jasad laki-laki yang sudah terbujur kaku di dalam kamar tidur. “Terhendus bau tidak sedap di dalam rumah, karena curiga mendobrak pintu rumah,” ujar Budi satu warga yang ikut membuka pintu kepada Pos Kota.

Berdasarkan informasi warga, Sarjono baru menempati rumah kontrakan selama 5 tahun. Tinggal seorang diri yang semula rumahnya di daerah Kp. Plered RT. 03/12, Pabuaran Bojong Gede. Keseharian Sarjono dikenal baik oleh warga dan suka bersosialisasi.

Menurut Kanit Reskrim Pancoran Mas, AKP. Syah Johan, korban ditemukan warga pada pukul 21:00 WIB. karena mencium tidak sedap di dalam kamar, warga yang curiga lalu mendobrak pintu karena terkunci dari dalam. Lalu ditemukan lah sesosok mayat di dalam kamr tidur.

“Dari permintaan pihak keluarga untuk menangguhkan visum. Karena ingin segera memakamkannya di TPU Kebumen, Jawa Tengah, kampung halamannya,” ujar dia. “Korban meninggal diduga karena sakit. Setelah diperiksa tim identifikasi Polres tidak ditemukan unsur kekerasan.”

(angga/sir)

http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2011/05/31/seorang-pemuda-ditemukan-tewas-di-kontrakan

Ayam Penyet Ala Warung Tekko

Sudah sekitar 4 bulan saya tidak memposting di kuliner depok ini. Kangen rasanya memposting di blog kesayangan saya ini. Dan ini adalah postingan saya pertama di tahun 2011 ini. Sebelumnya saya ingin mengucapkan Happy New Year 2011 kepada pembaca Kuliner Depok.

Berikutnya pada postingan saya kali ini, saya akan menceritakan pengalaman saya ketika makan bersama pacar saya di sebuah restourant baru yang terdapat di Mall Depok. Nama restourantnya adalah Warung Tekko.


Sebenarnya ketika saya melihat restourant ini dari jauh, saya berfikir restourant ini adalah restourant yang menyajikan menu-menu khas barat. Ternyata ketika saya mampir dan makan, ternyata Warung Tekko ini menyajikan makanan khas tradisional Indonesia. Menunya pun cukup beragam dan semuanya makanan khas Indonesia. kali ini saya akan memesan Ayam Penyet Dada dan Tahu Goreng yang akan saya makan dengan nasi. Sambalnya pun juga bisa dibagi-bagi dengan berbagai kriteria yaitu sambal pedas, dan sambal super pedas. ketika dihidangkan terlihat bahwa ayamnya adalah ayam kampung asli. Apalagi ketika saya makan dengan sambalnya yang sangat enak sekali. Sepertinya restourant ini membuat makan malam saya menjadi sangat menyenangkan apalagi suasana tempat makanya yang sangat nyaman. Meskipun menu andalan dari Warung Tekko ini adalah Iga Sapi Penyet, Namun untuk lain kali saya berjanji untuk kembali lagi di Warung Tekko ini untuk mencoba menu specialnya yaitu Iga Sapi Penyet.

Untuk kalian yang ingin makan bersama keluarga tercinta saya merekomendasikan Warung Tekko adalah pilihan terbaik buat makan bersama keluarga. Selamat mencoba ya.

Lokasi : Warung Tekko ( Depok Mall Lt 1 )
Menu : Ayam Penyet Dada + tahu Goreng
Harga : Ayam Penyet Dada ( Rp.15.000 )+ Tahu Goreng ( Rp.3.800 )
Kenyamanan : baik
Rating : Bintang 4
Link: Warung Tekko

http://www.kulinerdepok.com/2011/01/ayam-penyet-ala-warung-tekko.html

Mark Zuckerberg: Biarkan Anak U-13 Kenal Facebook

TEMPO Interaktif, California - Pendiri situs jejaring social Facebook, Mark Zuckerberg, hari ini menyerukan kepada orang tua di seluruh dunia agar mengizinkan anak-anak mereka yang berusia di bawah 13 tahun untuk menggunakan Facebook.

Seruan itu ia sampaikan saat menghadiri pameran inovasi di sekolah-sekolah di California. Ia beralasan Facebook sangat mendidik. “Filosofi saya adalah untuk pendidikan Anda mesti mulai (memakai Facebook) di usia yang benar-benar muda,” kata miliarder berusia 27 tahun ini.

Saat ini di seluruh dunia terdapat 7 juta pengguna Facebook yang berusia di bawah 13 tahun. Amerika Serikat dan Inggris sama-sama melarang penggunaan Facebook untuk anak-anak yang belum lewat usia 13 tahun.

Alasannya, untuk keamanan dan perkembangan mental mereka. Facebook memang sering dijadikan media untuk kejahatan, menghina, atau bahkan dipakai para germo untuk mencari pelacur-pelacur muda.

Sejumlah orang tua mencemaskan pernyataan pemuda keturunan Yahudi itu. “Mengizinkan anak di bawah umur 13 tahun benar-benar menggelikan,” kata Mike Hall, seorang kakek dari Durham, Inggris.

Penipuan melalui Facebook memang marak, termasuk di Indonesia. Banyak gadis-gadis belia yang berusia belasan tahun tertipu oleh kawan yang mereka kenal melalui Facebook. Akhirnya, mereka menjadi korban kekerasan seksual setelah berkenalan dengan pria di media sosial itu.

http://www.tempointeraktif.com/hg/amerika/2011/05/25/brk,20110525-336650,id.html

Polisi Depok Akan Tindak Truk Bermuatan Lebih

DEPOK – Pemerintah Kota Depok hingga kini belum akan melarang truk bermuatan berat untuk melintas. Sebab, Dinas Perhubungan Kota Depok menilai Depok bukan wilayah industri.

Sementara Polres Depok akan menindak truk melebihi muatan yang melintasi di jalan nasional di Depok. Pasalnya hal itu dilarang dalam UU Nomor 22/2009 tentang Lalu Lintas.

"Kami akan menindak truk yang melebihi tonase. Karena truk yang melebihi kapasitas tonasenya sudah melanggar aturan," kata Kasat Lantas Polresta Depok, Kompol Slamet Widodo, Senin (30/5/2011).

Slamet menambahkan tidak setiap truk besar akan langsung ditindak. “Oleh karena itu kami tidak akan sembarangan menindak truk. Di Depok belum perlu jembatan timbang, karena truk yang lewat jarang dan Depok kan bukan daerah Industri," tegasnya.

Menurut Slamet, untuk menindak truk yang melebihi muatan di jalan kategori jalan perkotaan dibutuhkan peraturan daerah. Sebab jalan perkotaan itu milik pemerintah daerah setempat. Meski begitu pembatasan tonase truk dapat dilakukan jika truk tersebut melintas setiap hari di jalan yang sama.

"Misalnya di Jalan Tole Iskandar ada pabrik yang setiap hari ekspor atau membawa barang dengan truk besar dapat kami atur dengan pembatasan tonase sesuai dengan beban jalan. Kalau di Depok truk-truk besar yang lewat hanya satu dua," tandasnya.

http://news.okezone.com/read/2011/05/31/338/462769/polisi-depok-akan-tindak-truk-bermuatan-lebih

Penyebarang Jalan di Depok Banyak Tertabrak Kendaraan Hingga Tewas

Berdasarkan data dari Unit Laka Lantas Polresta Depok tercatat, kurun waktu lima bulan terakhir terjadi kecelakaan lalu lintas mencapai 202 kasus seluruh Depok, sedangkan meninggal dunia berjumlah 34 orang.

Menurut Kasat Lantas Polresta Depok Kompol Slamet Widodo mengharapkan pemerintah kota Depok segera membangun jembatan penyeberangan orang untuk mengurangi angka kecelakaan di jalan raya utama di daerah tersebut.

"Rata-rata kecelakaan terjadi karena orang menyeberang jalan," kata Slamet, di Depok, Selasa (31/5/2011).

Menurut dia, seharusnya ada tempat penyebrang jalan sehingga angka kecelakaan bisa berkurang. Para pejalan kaki terpaksa menyeberang Jalan Margonda yang lebar dan dilalui banyak kendaraan yang beresiko besar terjadinya kecelakaan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok Didin Zainuddin mengatakan, pihaknya baru akan membangun JPO tahun 2013. Tahap awal, pada tahun ini Dishub baru melakukan perencanaan dan pembebasan tanah pada tahun 2012.

Dikatakannya perencanaan pembangunan JPO dan halte bus baru dapat dilaksanakan, karena pembangunan pelebaran sepanjang Jalan Margonda Raya baru selesai tahun 2010 lalu.(ty/at)

http://www.berita8.com/read/2011/05/31/2/43096/Penyebarang-Jalan-di-Depok-Banyak-Tertabrak-Kendaraan-Hingga-Tewas

Polsek Depok Tetapkan Tersangka Kerusuhan Citayam

DEPOK - Kepolisian Sektor (Polsek) Depok, Jawa Barat menetapkan satu tersangka kasus kericuhan di Situ Citayam saat perayaan hari ulang tahun Kota Depok. Tersangka diduga melakukan penipuan dalam kegiatan 'Ngubek Situ'.


Kanit Reskrim Polsek Pancoran Mas, AKP Syah Johan mengatakan tersangka bernama Marhasan yang menjadi ketua Pokja Situ Citayam. "Kami tetapkan seorang tersangka yaitu Marhasan selaku Ketua Pokja Situ Citayam," ujar AKP Syah Johan, kepada wartawan, Senin (30/5/2011).

Sebelumnya, Polsek Pancoran Mas memeriksa 35 orang saksi yang terdiri dari panitia penyelenggara, penyebar ikan, penjual ikan dan peserta. Marhasan diduga melakukan penipuan. "Dari hasil pemeriksaan, Marhasan diduga melakukan penipuan dan dikenakan pasal 378 tentang penipuan dengan ancaman penjara diatas 4 tahun," tegasnya.

Polsek Pancoran Mas juga mengamankan barang bukti berupa 1 lembar kuitansi, 25 kupon peserta, dua spanduk, dua kantong plastik ikan dan foto ikan delapan lembar. Pihaknya juga berhasil mengamankan uang sebesar Rp7,5 juta.

"Dari total 2 ton yang dijanjikan akan disebar, hanya 750 kg saja ikan yang disebar. Ini yang menyebabkan peserta merasa dirugikan dan ditipu," jelasnya.

Kata Johan, sebelumnya Marhasan juga telah mengeluarkan uang senilai Rp13 juta untuk membeli ikan sebanyak 750 kg. Tersangka saat ini tidak ditahan karena dinilai pro aktif dan tidak menghilangkan barang bukti.

"Dengan pertimbangan tertentu, tersangka tidak ditahan. Besar kemungkinan, ke depan tersangka bisa bertambah,"tegasnya.

Sebelumnya, ribuan warga mencari ikan di Situ Citayam, mengamuk dan membakar hadiah doorprize, termasik membakar sepeda air di situ Citayam . Kericuhan dipicu karena warga tidak mendapatkan ikan mas berukuran besar dengan memungut biaya Rp 20 ribu. Panitia berjanji menyebar ikan mas sebanyak 2 ton, namun nyatanya bohong belaka.
(fer)

http://news.okezone.com/read/2011/05/31/338/462758/polsek-depok-tetapkan-tersangka-kerusuhan-citayam


Berkas Perkara Gayus Dilimpahkan ke Kejari Depok

INILAH.COM, Jakarta- Kejaksaan Negeri Depok, Jawa Barat telah menerima pelimpahan tahap dua yaitu berkas perkara berikut tersangka dan barang bukti atas perkara mafia pajak Gayus Halomoan Tambunan.




"Hari ini (Senin 30/5/2011) penyidik Bareskrim Mabes Polri telah melakukan pelimpahan tahap dua atas tersangka Gayus Tambunan," ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Noor Rachmad kepada wartawan di gedung Kejaksaan Agung, Senin (30/5/2011).

Perkara tersebut, terang Noor, terkait tindak pidana korupsi yang diduga dilakukan Gayus yaitu melakukan penyuapan kepada Kepala Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kompol Iwan Siswanto yang saat ini sudah di mutasi. Gayus menyuap Iwan agar mendapatkan fasilitas keluar dari rumah tahanan (rutan) dan melakukan perjalanan ke luar kota dan luar negeri.

Karena sudah ditahan untuk kasus lainnya, diakui Noor, Kejaksaan tak melakukan pengambilalihan penahanan terhadap bekas pegawai Ditjen Pajak, Kementerian Keuangan itu. Gayus saat ini mendekam di LP Cipinang, Jakarta Timur.

Atas perbuatan yang dikenakan kepadanya, pasal yang disangkakan kepada Gayus yaitu pasal 5 ayat (1) huruf a,b jo pasal 13 UU nomor 20 tahun 2001 jo UU nomor 31 tahun 1999 junto pasal 64 KUHP. [mvi]

http://nasional.inilah.com/read/detail/1560252/berkas-perkara-gayus-dilimpahkan-ke-kejari-depok

Pengedar Ganja di Kalangan Mahasiswa Diringkus

DEPOK- Abdullah alias Adul (45), berhasil diringkus polisi setelah tertangkap basah mengedarkan ganja kering siap edar di kawasan Cinere, Depok. Sepuluh anggota Polsek Limo, Depok menangkap Adul dengan berpura-pura menyamar sebagai pembeli.


Kejadian berawal Adul tengah melayani seorang polisi yang menyamar sebagai pembeli di pintu belakang rumahnya di Jalan Haji Muhajir RT 012/03 Gandul, Depok. Tak lama akhirnya anggota polisi lainnya langsung meringkus Adul yang memang sudah lama dibuntuti.

Adul pun tak bisa berkelit dan terbukti memiliki satu paket ganja di kantong celana sebelah kiri. Adul pun akhirnya mengaku telah menyembunyikan barang haram ganja lainnya di atap plafon kamar di rumahnya.

Setelah dicek, Adul ternyata memiliki 45 paket ganja kering lainnya. Kapolsek Limo Kompol Sukardi mengatakan satu paket ganja tersebut dijual tersangka dengan harga Rp 50 ribu.

"Jadi total paket ada 46 paket ganja yang kami temukan dari tangan tersangka, satu paket Rp 50 ribu, ia mendapatkan keuntungan Rp 10 ribu per paket," katanya kepada wartawan, Senin (30/05/11).

Sukardi memastikan, Adul asli warga Depok dan memperoleh barang haram tersebut dari jaringannya di kawasan Cilandak, Jakarta. Sukardi menyebutkan, dari hasil pemeriksaan ternyata tersangka biasa menyebarkan ganja di kalangan mahasiswa.

"Tersangka dapat barang dari Cilandak, pelanggannya adalah mahasiswa, tersangka biasa mengedarkan di kampus-kampus kawasan Cinere dan Pondok Labu, kami tengah selidiki jaringannya," tandasnya.
(ugo)

http://news.okezone.com/read/2011/05/30/338/462739/pengedar-ganja-di-kalangan-mahasiswa-diringkus

Senin, 30 Mei 2011

Harga Beras di Depok Merangkak Naik

DEPOK - Para pedagang beras di sejumlah pasar tradisional di Depok mulai mengeluhkan kenaikan harga beras yang sudah terjadi selama dua pekan. Sedikitnya setiap pekan harga beras naik Rp 200 hingga Rp 300 per liternya.

Kini beras kualitas sedang jenis IR 64 di Depok berkisar antara Rp6 ribu hingga Rp6.500 per liter. Padahal dua pekan lalu harga beras masih pada kisaran harga Rp5 500.

Salah satu pedagang beras di Pasar Depok Jaya, Edi Wijaya menuturkan, kenaikan harga beras memang tidak signifikan namun secara berangsur - angsur. Namun tentunya sudah mulai dikeluhkan oleh para konsumen. "Kami beli beras dari Karawang, untuk yang jenis IR 64 memang naik, tapi sedikit, sudah naik dua kali," katanya di Depok, Senin (30/05/11).

Kenaikan juga terjadi pada harga beras ketan. Yakni dari harga Rp7.800 kini mencapai Rp8.500. "Kalau beras ketan naik juga per liternya, tetapi kalau stok sih beras banyak, setiap hari kami bisa jual lebih dari satu kuintal," tuturnya.

Sementara itu, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail memastikan stok beras aman. Ia juga terus meningkatkan koordinasi dengan Bulog Jawa Barat dalam penyediaan stok beras. "Pasti berpengaruh terhadap daya beli masyarakat yang mengurangi konsumsi beras, namun kami menjamin stok aman, untuk operasi pasar kita lihat perkembangan," tandas Nur Mahmudi.
(wdi)

http://economy.okezone.com/read/2011/05/30/320/462391/harga-beras-di-depok-merangkak-naik

98 Atlet Ramaikan Pazia Equestrian Grand Prix 2011

INILAH.COM, Jakarta – Pazia Equestrian Grand Prix kembali di gelar tahun ini. Bertempat di Arthayasa Stables & Country Club di Limo-Cinere, Depok, ajang ini akan diselenggarakan dari 2-5 Juni 2011.

98 peserta atlet nasional dan 160 kuda akan terlibat dalam acara yang diselenggarakan Pazia Pilar Mercycom tersebut. Selain memperebutkan hadiah ratusan juta rupiah, para peserta juga berkesempatan menembus skuad Indonesia untuk SEA Games 2011 mendatang. Pasalnya, ajang ini sekaligus digunakan sebagai kualifikasi.

“Acara ini memiliki kualifikasi yang sama dengan SEA Games nanti, sehingga bisa menyiapkan atlit berkuda Indonesia untuk mencapai ekselensi yang dibutuhkan untuk acara prestisius tersebut,” ujar ketua panitia, Rafiq Radinal.

Pazia Pilar Mercycom menjadi pemegang hak penyelenggaraan acara ini. Ini adalah acara berkuda ketiga yang digelar distributor resmi Acer dan Samsung tersebut setelah EQUIFEST Indonesia.

Konsep Equestrian Grand Prix kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Kali ini, Equestrian Grand Prix berusaha lebih mendekatkan diri kepada masyarakat.

“Acara ini memperlihatkan segala sesuatu yang berhubungan dengan olahraga berkuda, menamplkan program kompetisi bergengsi dan menawarkan program pendidikan spesial dengan pelatih lokal dan internasional,” Yuliasiane Sulistiyawati, Managing Director PT Pazia Pillar Mercyom, menjelaskan.

“Ini agar equestrian sebagai kompetisi ketangkasan berkuda yang sportif bisa semakin maju dan dikenal serta dinikmati oleh berbagai kalangan,” lanjutnya.

Agar bisa dinikmati oleh lebih banyak kalangan, Pazia Equestrian Grand Prix 2011 kali ini memadukan elemen kompetisi, edukasi, eksibisi serta hiburan.

Kompetisi, yang sekaligus sebagai kualifikasi SEA Games 2011, diantaranya adalah Kualifikasi Jumping SEA Games yang digelar 4-5 Juni, serta Kualifikasi Dressage SEA Games, 2-4 Juni.

Program edukasi diadakan dalam bentuk seminar bagi para petugas SEA Games serta kelas berkuda bagi para atlit.

Eksibisi dan hiburan dimunculkan dengan mengadakan pameran berbagai produk dan Food Festival di area lomba, serta mengemas kompetisi Dressage dan Jumping dengan hiburan spesial.

Dressage disebut sebagian orang sebagai ‘balet kuda’. Pada kompetisi ini, kuda diberi tugas melakukan gerakan-gerakan tertentu yang mengandung nilai estetika dengan bantuan atau aba-aba seminim mungkin dari penunggangnya.

Sedangkan Jumping adalah kompetisi melompati sejumlah rintangan dalam suatu jalur. Baik Dressage maupun Jumping membutuhkan harmonisasi yang tinggi antara penunggang dan kuda tunggangan.

Arthayasa Stables & Country Club juga akan menjadi venue penyelenggara cabang equestrian di SEA Games 2011 mendatang.

http://olahraga.inilah.com/read/detail/1556962/98-atlet-ramaikan-pazia-equestrian-grand-prix-2011


Waspada! Maling BlackBerry Berkeliaran di UI

INILAH.COM, Depok - Tiga mahasiwi Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia (UI), kehilangan handphone sewaktu berlatih marching band di lapangan Gymnasium UI, Sabtu (28/5/2011) malam.




Pipit (20), mahasiswi Fakultas Keperawatan mengatakan sewaktu mereka sedang pelatihan marching band dengan Universitas Gunadarma Depok, tasnya ditaruh beramai-ramai di satu tempat stadion yang terlihat oleh peserta. “Tas dikumpulkan jadi satu di tempat yang gampang dilihat mata,” ujarnya mahasiswi semester 6 ini.

Setelah jam istirahat, Pipit mencoba membuka tas yang dibawanya untuk sekedar mengambil sebotol air mineral. Setelah mengecek isi tasnya tersebut, BlackBerry yang tadinya ada di dalam tas ternyata sudah tidak ada. “Sewaktu saya buka tas tersusun rapi, setelah dicek isinya ternyata BlackBerry yang baru saya beli dua minggu sudah tidak ada,” kata Pipit.

Ternyata yang merasa kehilangan tidak hanya Pipit saja. Tapi kedua temannya yang lain sama-sama menaruh BlackBerry di dalam tas juga sudah tidak ada.

BlackBerry yang hilang itu jenis Gemini 9300 hitam, Javelin 8900 hitam, dan Onix 9700 warna putih. Setelah itu langsung mendatangkan kantor kepolisian Polres Depok untuk melaporkan kejadian yang menimpa dirinya. [pkm/mah]

http://metropolitan.inilah.com/read/detail/1555622/waspada-maling-blackberry-berkeliaran-di-ui

Sri Sultan Resmikan Nasdem di Depok

DEPOK– Organisasi massa (Ormas) Nasional Demokrart (Nasdem) gencar melebarkan sayap ke seluruh kota di Indonesia. Meskipun demikian, hingga kini belum dapat dipastikan kemungkinan ormas tersebut akan menjadi partai politik menjelang pemilihan umum 2014.

Salah satunya, Nasdem mendeklarasikan diri untuk pengurus cabang Depok. Deklarasi dipimpin oleh Ketua Dewan Kehormatan Nasdem Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Dalam sambutannya, Sri Sultan meyakini semua kader dan simpatisan Nasdem dapat terus mengembangkan pola pikir yang menjunjung tinggi demkorasi. Dia mengklaim, saat ini Nasdem semakin dikenal dan memperoleh simpatik dari masyarakat luas.

“Tumbuhkan terus demokrasi, agar terjadi kebersamaan hidup, dan selalu menjadi teladan bagi masyarakat, dalam kehidupan berorganisasi, berbangsa dan bernegara,” katanya di Hotel Bumi Wiyata Depok, Sabtu (28/05/11).

Selain itu, menurutnya ideologi Pancasila adalah harga mati yang harus selalu diimplementasikan dalam kehidupan. Ditambah dengan menciptakan semangat Bhineka Tunggal Ika.

“Ideologi tetap pada Pancasila, itu sudah final, tak bisa diganggu gugat,” tegasnya.

Ketua DPC Nasdem Depok Budisatyo mengatakan pihaknya di daerah siap menjalankan mesin politik apabila Nasdem akan berubah menjadi partai politik dan bertarung pada 2014. Pihaknya mengklaim, akan terus menjalankan program prioritas yakni pengentasan kemiskinan.

“Kami siap untuk terus menghidupkan mesin politik, di Depok baru diresmikan saja sudah ada tujuh ribu anggota, kami akan terus merekrut pengkaderan dari Ormas – ormas,” tandas Budi.

http://news.okezone.com/read/2011/05/28/339/462094/sri-sultan-resmikan-nasdem-di-depok

Saran Wali kota Depok: Beras Mahal? Ganti dengan Roti

REPUBLIKA.CO.ID, Depok - Kenaikan harga beras IR 64 di Depok merangkak naik hingga mencapai Rp 400 hingga Rp 500 per kilogram. Kenaikan ini diprediksi akan terus terjadi hingga beberapa bulan mendatang.

Di beberapa toko di Depok, harga beras IR 64 yang semula Rp 5.200 naik menjadi Rp 5.600. Meski begitu, harga beras lainnya lainnya, seperti Ramos, Centra, Slyp dan Rojolele harganya masih cenderung stabil.

Menyikapi hal ini, Wali kota Depok Nur Mahmudi Ismail meminta agar konsumen khususnya masyarakat Depok dapat lebih teliti dalam berbelanja.


Meski menurut Wali kota Depok tersebut kenaikan harga masih dalam koridor normal, ia juga memberikan beberapa saran menghadiapi kenaikan harga ini. Salah satu cara mengantisipasi hal ini menurut Nur Mahmudi adalah dengan melakukan diversifikasi pangan. “Nasi bisa diganti dengan roti atau gandum sesekali,” katanya.

Ia juga menyarankan agar para ibu-ibu rumah tangga supaya jangan terlalu royal. Selain itu, Nur Mahmudi berharap pemerintah terus memantau perkembangan harga di lapangan.

Jika dianggap sudah jauh dari normal, ia berharap Bulog dapat memantau dan mengintervensi kenaikan harga. Tak hanya itu, ia juga mengatakan pemerintah akan segera melakukan pemantauan langsung jika distribusi kurang memadai.

“Melihat situasi seperti ini, rekan-rekan pedagang juga jangan main spekulasi saja, dengan menaikkan harga seenaknya,” ujarnya.

http://www.republika.co.id/berita/regional/jabodetabek/11/05/28/llwpou-saran-wali-kota-depok-beras-mahal-ganti-dengan-roti

Pelajar Depok Sasaran Empuk Peredaran Narkoba

DEPOK – Badan Narkotika Kota (BNK) Depok terus gencar memberikan penyuluhan bahaya narkoba di tiap sekolah kepada para murid dan guru. Meski angka kasus narkoba di Kota Depok setiap tahun terus menurun, namun kekhawatiran para orangtua tetap saja ada.

Sekretaris BNK Depok Welman Naipospos mengatakan, sekira 500 ribu atau 25 persen dari 1,7 juta penduduk Depok adalah pelajar. Mereka sangat riskan dan menjadi sasaran peredaran narkoba. Menurut Welman, saat ini BNK melakukan penyuluhan tentang pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4G), tidak saja pada para pelajar tapi juga pada komunitas pemuda, ibu rumah tangga, komunitas agama, dan dunia usaha.

“Para pelajar sangat mudah terpengaruh dengan ajakan hal-hal negatif, sehingga sedini mungkin perlu dilakukan pencegahan dengan melakukan penyuluhan. Khusus komunitas agama, kami langsung melakukan penyuluhan melalui mimbar masjid dan gereja,” kata Welman kepada wartawan, Jumat (27/5/2011).

Selain itu, Welman menambahkan, guna mencegah lebih meluasnya peredaran narkoba, BNK Kota Depok juga melakukan penyuluhan lewat penyebaran poster, spanduk dan alat peraga lainnya. Bahkan saat ini, pihaknya telah membentuk rukun warga (RW) bersih narkoba serta pembentukan kader dan ibu rumah tangga yang peduli tentang bahaya narkoba di semua kelurahan.

"Kami rutin melakukan tes urin kepada pegawai negeri sipil (PNS) sebagai uji kompetensi nilai plus pegawai. Saya berharap tahun depan semua staf dapat mengikuti tes urin dan selanjutnya akan dilakukan kepada para guru,” ujarnya.

Pada 2009 ada 297 kasus narkoba, tujuh persen di antaranya adalah pelajar. Angka tersebut menurun pada 2010 menjadi 179 kasus, empat persennya melibatkan pelajar. PNS, termasuk guru, yang positif menggunakan narkoba, akan diproses dalam aturan kepegawaian untuk kemudian selanjutnya ditindaklanjuti ke ranah hukum.(rfa)

http://kampus.okezone.com/read/2011/05/27/373/461675/pelajar-depok-sasaran-empuk-peredaran-narkoba

Sabtu, 28 Mei 2011

Depok Akan Bangun Tujuh Jembatan Penyeberangan di Jalan Margonda

TEMPO Interaktif, Depok - Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Dindin Djaenudin, mengatakan Pemkot Depok akan segera membangun dua jembatan penyeberangan yang baru di beberapa titik di sepanjang Jalan Margonda, Depok, Jawa Barat, pada 2012.Menurut dia, pembangunan itu merupakan usaha dari Dinas Perhubungan Kota Depok untuk mewujudkan Jalan Margonda yang lebih nyaman.

"Pelebaran jalan yang telah dilakukan harusnya menambah kenyamanan berlalu lintas bagi seluruh pengguna jalan. Tak hanya pengemudi kendaraan bermotor, tapi juga para pejalan kaki," ujar Dindin kepada Tempo, Jumat, 27 Mei 2011. Rencananya, Dinas Perhubungan Kota Depok akan membangun tujuh jembatan penyeberangan dan sejumlah halte bus di sepanjang Jalan Margonda. Dia mengatakan lokasi pembangunan jembatan penyeberangan masih dibahas, tetapi di antaranya di Kober yang dekat dengan Universitas Indonesia dan di antara kantor Wali Kota Depok dan Bank Jabar Banten (Bank BJB).

Pembangunan ini merupakan rencana jangka menengah yang akan dimulai pada tahun 2012 dan akan selesai dalam kurun waktu tiga tahun. Dindin mengatakan rencana ini akan segera diajukan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok. Ia yakin rencana itu akan disetujui oleh Dewan.

ENOS NUGRAHA

http://www.tempointeraktif.com/hg/layanan_publik/2011/05/27/brk,20110527-337152,id.html

Kamis, 26 Mei 2011

Keluhan Penghuni Grand Depok City tidak Ditanggapi

Jakarta - Saya membeli perumahan di Grand Depok City Custer (GDC) Puri Insani 2, setelah serah terima kunci sekitar bulan Juni 2010. Saat serah terima kunci saya menerima form lembar komplain yang dapat diisi Customer bila ada keluhan mengenai bangunan yang ada atau kekurangan dari segi konstruksi dan lain sebagainya.

Setelah saya periksa, ternyata banyak sekali kekurangan yang dilakukan oleh pihak kontraktor pada saat pembuatan bangunan: garis rumah tidak lurus sehingga penarikan badan bangunan tidak simetris, akibatnya keramik ubin terlihat melenceng dari depan rumah hingga ke belakang.

Adanya kebocoran di tembok samping kanan rumah yang belum diplester dan juga ditambah pembuatan jendela depan yang tidak simetris sehingga jendela beda ketinggiannya satu dengan yang lain.

Saya menyesalkan kenapa hingga selama ini sama sekali tidak ada tanggung jawab dari pihak pengembang Grand Depok City mengenai permasalahan saya tersebut. Saya telah berulang kali melaporkan hal tersebut tapi jawabannya hanya janji-janji semu.

Apakah pelayanan buruk semacam ini juga mereka lakukan terhadap para Customer mereka yang lain, yang mereka anggap setelah selesai proses serah terima kunci tidak ingin bertanggung jawab terhadap strukstur bangunan yang telah dibuat?


Yudhan Hernanto
Grand Depok City Cluster Puri Insani 2 Blok C4 no. 30
yudhan30@yahoo.com
021-95228101

http://suarapembaca.detik.com/read/2011/05/26/112142/1647436/283/keluhan-penghuni-grand-depok-city-tidak-ditanggapi

Depok Khawatir Jadi Daerah Buangan Truk

DEPOK – Polemik pengalihan truk melintas di tol dalam kota yang terjadi antara Pemprov DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan menuai kekhawatiran bagi daerah penyangga lainnya. Salah satunya kota Depok, Jawa Barat.


Meski begitu, Pemerintah Kota Depok meyakini kebijakan Pemprov DKI Jakarta dan Pemkot Tangsel tak akan berdampak langsung. Namun DPRD Depok justru khawatir dan menolak jika Depok dijadikan kota buangan truk yang tak bisa melintas di Jalan Raya Serpong.

"Kami menolak jika Depok jadi buangan truk. Truk-truk yang berdatangan dari luar Depok parkir sementara di Depok menunggu tengah malam," kata Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Depok, Mutaqin, Rabu (25/5/2011).

Mutaqin menambahkan, seharusnya Pemerintah DKI Jakarta melakukan dialog dengan wilayah penyangga terlebih dahulu, sebelum memberlakukan kebijakan tersebut. Jalan Raya Serpong menjadi macet parah akibat truk melewati jalan itu untuk menuju Bandara Soekarno Hatta.

“Di Depok pemberlakuan pembatasan jam masuk truk tidak memiliki dampak. Sebab, Depok bukanlah wilayah industri. Ada satu dua perusahaan di Depok yang menggunakan jasa truk gandeng. Tapi pada umumnya tidak terpengaruh, asal jangan sampai jadi buangan," ujarnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Dindin Djaenudin juga menyatakan bahwa pembatasan jam masuk truk itu tidak berdampak terhadap Depok. Selain itu, kata dia, jumlah truk yang melintas di DEpok selama ini jumlahnya juga tidak signifikan. "Depok bukan kota industri jadi tidak berdampak terhadap pembatasan itu," imbuhnya.

Dindin menyatakan truk yang melewati Jalan Raya Parung dan Jalan Raya Bogor sedikit dan tentunya tidak akan menyebabkan kemacetan. Sehingga, Depok juga belum memerlukan jembatan timbang. “Karena tidak terlalu banyak truk besar dan berat yang lewat Depok, kami belum perlu jembatan timbang, selain itu pintu masuk ke Depok juga banyak,” tandas Dindin.
(ram)

http://news.okezone.com/read/2011/05/25/338/461043/depok-khawatir-jadi-daerah-buangan-truk


Anak dan Istri Tukang Ojek di Depok Ditusuk

DEPOK- Nasib malang menimpa dua perempuan warga Kampung Lio Hek RT 003/09 Kelurahan Bojong Pondok Terong, Citayam, Depok. Rusmala dan anaknya, Nurhasanah alias Nunung. Keduanya harus dirawat intensif di rumah sakit di Bojonggede setelah ditusuk tetangganya sendiri, Maulana Ary.

Rusmala merupakan istri dari tukang ojek, Ipul, yang biasa mangkal di Citayam Depok. Saat kejadian, suami Rusmala tak berada di rumah, karena tengah mencari penumpang. Tersangka Maulana dan kedua korban memang tinggal bersebelahan di rumah petakan.

Maulana yang tak memiliki keluarga, tinggal sendiri hidup serabutan tanpa pekerjaan dan menganggur. Bermaksud meminjam uang, Maulana pergi ke rumah Rusmala dengan mengancam serta mengeluarkan kalimat kasar. Karena tak senang, Rusmala dan Nunung justru tak memberinya uang tetapi malah caci maki.

Maulana yang tengah kesal dan tak punya uang, langsung pergi ke dapurnya dan mengambil pisau dapur. Lalu dia menuju ke dalam rumah Rusmala dan menusuknya di bagian tangan kanan dan wajah.

Sementara Nunung ditusuk di bagian perut. Kedua korban pun berteriak minta tolong hingga akhirnya pelaku ditangkap warga dengan barang bukti sebilah pisau.

“Di tusuk di dalam rumah, mereka memang tetangga bersebelahan, ada omongan yang bikin tersinggung Maulana mungkin, jadi dia kesal, namanya juga jaman sekarang jaman gila, jadi nekat, istrinya tukang ojek juga, teman saya,” kata seorang tukang ojek, Boy, kepada okezone, Rabu (25/05/11).

Boy menuturkan, kedua korban langsung dilarikan ke RS Citama, Citayam, Depok. Namun, disana, kedua pasien ditolak dan dirujuk ke RS di Bojonggede.

“Di Citama ditolak karena lukanya terlalu dalam, lalu dibawa ke RS di Pabuaran, Bojonggede, sekarang masih dirawat disana,” tuturnya.

Pelaku pun langsung digiring ke Polsek Pancoran Mas Depok beserta barang bukti. Pelaku dijerat dengan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.
(ugo)

http://news.okezone.com/read/2011/05/26/338/461090/anak-dan-istri-tukang-ojek-di-depok-ditusuk

Rabu, 25 Mei 2011

Kantin RSUD Sawangan Terbakar

WartaNews-Depok - Kantin sekaligus tempat tinggal di dalam lingkungan Komplek RSUD Sawangan, pada Selasa (24/5) terbakar. Diduga sumber api akibat hubungan arus pendek dari mesin cuci.

Kobaran api menyambar isi rumah yang saat itu tengah ditinggal pergi oleh pemiliknya, Sabanan, 45.

Ia mengaku ketakutan saat melihat rumah sekaligus kantin miliknya terbakar. Kobaran api yang cepat membesar segera menghanguskan seisi rumah. “Sewaktu saya baru pulang dari pasar, api sudah menghanguskan rumah saya,” ujar Sabanan, yang mengaku baru setahun tinggal di tempat itu, sambil berjualan nasi rames.

Warga bahu membahu mencoba memadamkan api supaya tidak menyambar rumah dan kantin yang letaknya bersebelahan. Akhirnya api dapat dikuasai dan dipadamkan saat lima buah mobil pemadam kebakaran dari Kota Depok tiba di lokasi kejadian.

“Api kemungkinan berasal dari kabel mesin cuci yang meledak dan menyambar menghanguskan seisi rumah,” ujar Slamet, seorang petugas pemadam kebakaran.

Akibat kebakaran, kerugian ditaksir jutaan rupiah karena api melalap semua perabot rumah tanpa menyisakan satu pun. (*/dar)

http://www.wartanews.com/read/Monaspolitan/94de15d0-6a70-a818-842a-c2909ae8cf74/Kantin-RSUD-Sawangan-Terbakar

Jakarta Pusat dan Depok Rawan Curanmor

JAKARTA- Wilayah Jakarta Pusat dan Depok kini menjadi sasaran pencuri kendaraan bermotor khususnya, kendaraan roda dua. Data yang dirilis oleh Polda Metro Jaya mencatat sejak Februari hingga April 2011 Jakarta Pusat di posisi pertama wilayah rawan curanmor roda dua, disusul Depok di posisi kedua.


Pada bulan Februari, tercatat 301 kasus curanmor, 40 diantaranya ada di Jakpus, disusul Depok sebanyak 39 kasus. Pada bulan Maret kasus meningkat menjadi 356 kasus, tertinggi adalah Jakpus dengan 104 kasus, disusul Depok 53 kasus. Sementara pada April dilaporkan ada 356 kasus tertinggi masih Jakpus dengan 117 kasus, dan Depok 43 kasus.

"Jakarta Pusat ada di posisi pertama angka curanmor roda dua selama 3 bulan terakhir," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Baharudin Djafar di Jakarta, Selasa (24/5/2011).

Baharuddin mengimbau agar masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan. Kunci ganda di ban depan motor menurutnya masih menjadi cara yang relatif ampuh untuk mengamankan kendaraan motor roda dua.

Selain itu, Dia mengatakan, Kapolda telah memberikan instruksi ke masing-masing wilayah tersebut untuk terus siaga. Dikatakannya, meski sempat mengalami kenaikan angka kasus dari Februari hingga April sebanyak 55 kasus, namun angka ini bisa dibilang menurun tajam jika dibandingkan data Januari 2010 yang menembus diatas 500 kasus.

"Kapolda sudah menginstruksikan ke masing-masing wilayah untuk terus meningkatkan kesiagaan, namun kasus curanmor ini kan seperti balon, yang ditekan di sini pindah ke sana," terangnya. (ugo)

Sumber : http://news.okezone.com/read/2011/05/24/338/460377/jakarta-pusat-dan-depok-rawan-curanmor

Apartemen Margonda Residence Abaikan Keselamatan Pekerja

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Kecelakaan yang dialami Anand, pekerja bangunan yang jatuh dari lantai 15 gedung Apartemen Margonda Residance, Senin (23/5), mengundang perhatian anggota dewan. Lilis Latifah, anggota Komisi D DPRD Depok melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi kejadian pada Selasa (24/5).

Dalam sidak tersebut, Lilis mengaku kecewa melihat tidak terpenuhinya standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) para pekerja. Terlebih lagi, dari sidak tersebut terungkap jika kecelakaan itu ternyata bukan hanya terjadi kemarin siang saja. Sebelumnya, tercatat sudah dua kali pekerja bangunan mengalami kecelakaan sejak awal pembangunan gedung apartemen tersebut, pada Januari 2010.

Koordinator Pelaksana Pembangunan Margonda Raya Resindance, Anto, menuturkan jika kecelakaan sebelumnya terjadi pada awal Januari 2011. Pekerja bangunan itu tewas setelah terpeleset di tangga. Setelah itu, seorang pekerja juga mengalami kejadian serupa. Kali ini ia terjatuh dari lantai dua dan mengalami luka berat.

Tak hanya itu saja, Anto juga mengaku jika ia tak mendaftarkan para pekerja bangunan di bagian furnishing pada asuransi kesehatan dan keselamatan kerja. “Kami cuma mendaftarkan bagian struktur saja yang masa kerjanya sudah habis hingga bulan Desember lalu, sementara yang bagian furnishing tidak,” jelasnya, Selasa (24/5).

Meski begitu, Anto mengaku dirinya hanya merupakan orang kedua dari proyek pembangunan tersebut. Ia mengatakan atasannya mengundurkan diri sehingga pekerjaan ini dilimpahkan kepadanya. Sementara itu, ketika melihat langsung kondisi lapangan Lilis mengaku sangat kaget. “Banyak pekerja yang hanya menggunakan sandal jepit, tanpa helm atau sepatu boot. Itu semua tidak memenuhi standar keselamatan,” katanya.

Ia menilai, biaya pencegahan keselamatan kerja jika mengikuti asuransi K3 jauh lebih kecil dibanding proyek pembangunan yang nilainya mencapai Rp 65 miliar. Sementara, bila dihitung, biaya asuransi keselamatan kerja bagi pekerjanya yang 150 orang mencapai sekitar Rp 65 juta.

Seharusnya, berdasarkan Undang-undang tenaga kerja, perusahaan wajib membayar santunan sebesar 48 kali lipat gaji bila ada pekerja yang meninggal dunia. “Bila upahnya sebesar Rp 55 ribu sehari, maka santunan yang harus diberikan adalah Rp 58 juta,” katanya menjelaskan.

http://www.republika.co.id/berita/regional/jabodetabek/11/05/25/llq8bp-apartemen-margonda-residence-abaikan-keselamatan-pekerja

BNK Depok Sosialisasi Anti Narkoba ke Sekolah

Metrotvnews.com, Depok: Khawatir dengan maraknya peredaran narkoba, serta indoktrinasi yang dijalankan para jamaah NII pihak Badan Narkotika Kota Depok, Jawa Barat, menggelar penyuluhan ke sekolah-sekolah. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi beredarnya pengaruh kedua masalah tersebut, dalam kehidupan masyarakat, khususnya kalangan remaja.

Dalam penyuluhan yang berlangsung di sekolah Yapan Indonesia, Sawangan ini, BNK Depok memberikan berbagai penjelasan mengenai narkotika dan obat-obatan lainnya, seperti opium dan kokain.

Gambar-gambar narkoba itu ditampilkan pada layar berukuran besar, agar diketahui secara jelas oleh para siswa. Para siswa sendiri tampak antusias dengan memperhatikan secara seksama penjelasan yang dilakukan tim penyuluh BNK Depok. Antusias para pelajar juga terlihat.

Tak hanya BNK Depok yang merasa khawatir dengan maraknya peredaran narkoba, pihak sekolah pun demikian. Karenanya pihak sekolah sengaja mengundang BNK Depok, agar para siswa mendapat penjelasan secara rinci tentang bahaya narkoba.

Selain mendapat penyuluhan tentang bahaya narkoba, para siswa juga diberikan penyuluhan soal pengaruh NII yang belakangan marak bermunculan. Dalam penyuluhan itu, para siswa diberikan penjelasan tentang cara-cara perekrutan, indoktrinasi yang dijalankan para jamaah NII dalam mempengaruhi masyarakat agar masuk dalam kelompoknya.(RIE)

http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/05/24/128843/BNK-Depok-Sosialisasi-Anti-Narkoba-ke-Sekolah

Kaum Ibu Depok Tuntut Perubahan Jamkesda

Liputan6.com, Depok: Puluhan warga yang didominasi perempuan berunjuk rasa di Balai Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (24/5). Massa yang tergabung dalam Dewan Kesehatan Rakyat ini berunjuk rasa terkait Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Pasalnya meski sudah didata, warga belum mendapatkannya.

Kericuhan sempat mewarnai unjuk rasa saat demonstran berusaha masuk ke Balai Kota Depok. Para ibu saling dorong dengan Satuan Polisi Pamong Praja. Beberapa dari demonstran tergencet dan terjatuh. Seorang demonstran dari ditangkap polisi karena dinilai sebagai provokator.

Seorang peserta aksi mengaku sudah didata untuk mendapatkan Jamkesda. Namun sampai kini tak kunjung mendapatkanny. Jamkesda adalah pengganti Jamkesmas. Ada juga yang sudah mendapat Jamkesda, namun dipersulit saat berobat di beberapa rumah sakit di Depok. Warga ingin agar Jamkesda dipermudah.(WIL/JUM)

http://berita.liputan6.com/daerah/201105/335999/kaum_ibu_depok_tuntut_perubahan_jamkesda

Jalan Tembus di Depok Terkatung-katung Jalan Tembus di Depok Terkatung-katung

DEPOK (Pos Kota) – Pembangunan jalan tembus dari Jalan Dewi Sartika ke Jalan Arif Rahman Hakim, Kota Depok, terbengkalai. Awalnya pembangunan jalan ini untuk mengurangi kemacetan di Jalan Margonda.

Pembangan jalan tembus yang melewati depan Stasiun Depok Baru ini rencananya sepanjang tiga kilometer.
“Namun, sudah hampir tiga tahun ini pembangunannya belum juga selesai,” kata Arifin warga Depok.

Keterlambatan pembuatan jalan tembus ditengarai akibat harga tanah warga yang terlalu mahal, yakni Rp6 juta per/meter2. Pemkot Depok sendiri hanya berani sedikit di atas Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP).“Akibatnya pembebasan lahan jadi tertunda,” kata satu staf di Bimasda Kota Depok.

Saat ini jalan tembus tersebut sudah mencapai 80 persen. Namun, karena masih ada dua bangunan rumah yang tetap bertahan dengan harga tinggi, proyek jalan ini tertunda penyelesaiannya.

Warga mendesak pembangunan jalan tembus ini segera diselesaikan agar dapat mengurangi kemacetan di Jalan Margonda. (nasrul/B)

Sumber : http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2011/05/23/jalan-tembus-di-depok-terkatung-katung